KabarPendidikan.id - Kepala BSKAP Kemendikdasmen RI, Prof. Toni Toharudin, menegaskan pendidikan Indonesia perlu beralih dari hafalan menuju kolaborasi manusia dan kecerdasan buatan (AI) dalam Acara yang digelar Cendekian Corporate Learning and Development bersama Children’s House-Cendekia Harapan dan Kreats Technology.
Penerapan AI
dalam sistem pembelajaran sekolah adalah sebagai alat bantu dalam menunjang dan
mempersiapkan model kerangka pembelajaran dengan enam langkah perancangan
melalui prompt sehingga bisa diterapkan dan rencana pembelajaran hingga
penilaian dapat dibentuk secara otomatis.
Dalam pelatihan
Pendidikan Berbasis Human AI Collaboration di Denpasar, Prof. Toni menekankan
teknologi harus memperkuat misi kemanusiaan, bukan menggantikan peran manusia.
Ia juga mendorong kurikulum yang menilai proses berpikir siswa, bukan hanya
hasil akhir.
”Peran Kecerdasan Buatan yang akan kita terapkan kali ini akan difokuskan dalam
membantu siswa dalam memperkuat wawasan dan proses berfikir mereka selama
pembelajaran dalam menyukseskan kurikulum pendidikan sekolah yang lebih modern,”
ucap Prof. Toni.
Kepala SD 9
Jimbaran, Ni Nengah Sukerti, menyebut pelatihan ini menambah wawasan dan
keterampilan guru dalam mempersiapkan pembelajaran sekolah yang sudah berbasis
digital dengan menggunakan AI.
”Guru harus menjadi arsitek pembelajaran yang menumbuhkan penalaran kritis dan literasi data. Oleh karena itu, pelatihan ini sangatlah penting dalam memperkuat wawasan dan pemahaman mereka tentang AI di dalam kurikulum pembelajaran,” pungkas Ni Nengah Sukerti.