KabarPendidikan.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) terus memperkuat kompetensi Guru Vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) melalui program pelatihan pembelajaran mendalam atau Deep Learning, Rabu (24/9).
Kemendikdasmen RI menegaskan pentingnya peran Guru SMK dalam
menopang kemajuan industry Indonesia melalui pembinaan dan pengajaran melalui
penguasaan sistem Deep Learning dalam menghasilkan lulusan SMK yang memiliki kompetensi
dan keterampilan yang unggul dalam menjawab tantangan dunia industri modern.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu'ti menyampaikan
bahwa SMK ke depan perlu menekankan soft skill agar siswa menjadi pembelajar
sepanjang hayat dan lebih kreatif melalui penerapan sistem pembelajaran
mendalam sehingga bisa menghasilkan lulusan yang mampu menghasilkan peluang
kerja baru.
“Pembelajaran mendalam adalah pendekatan partisipatif di
mana siswa terlibat aktif menemukan atau menciptakan ilmu, sementara guru
berperan sebagai fasilitator sekaligus bagian dari proses belajar. Dengan cara
ini, SMK diharapkan tidak hanya menghasilkan tenaga terampil, tetapi juga
lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ucap Prof. Mu’ti.
Selain itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan
Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Tatang Muttaqin menjelaskan
program ini bertujuan menyelaraskan kompetensi guru dengan kebutuhan industri
sekaligus meningkatkan keterampilan profesional, teknis kejuruan, pedagogik,
kepemimpinan, dan kewirausahaan.
“Pendidikan vokasi ini merupakan tulang punggung penyediaan
SDM siap kerja. Peningkatan kompetensi guru melalui up skilling dan re
skilling diharapkan dapat menghasilkan lulusan vokasi lebih cepat terserap
oleh dunia kerja dan mampu menjawab tantangan industry,” pungkas Tatang.