KabarPendidikan.id - Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat menyampaikan bahwa pentingnya penyediaan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diwujudkan. Tujuannya adalah untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki daya saing tinggi.
Dalam
penyampaiannya, Lestari Moerdijat mengungkapkan bahwa menyelamatkan lulusan
SLTA agar dapat terserap di dunia kerja memang merupakan langkah positif, namun
sesungguhnya tantangan yang lebih mendasar terletak pada bagaimana kita
membangun sistem pendidikan yang benar-benar selaras dengan kebutuhan dunia
kerja, agar kesiapan itu terbentuk sejak awal, bukan sekadar solusi setelah
lulus.
Berdasarkan
data-data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen),
menunjukan bahwa tingkat putus sekolah di jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) masih melebihi 20 persen. Sehingga pada Senin, 30 Juni 2025, Kemendikdasmen
resmi meluncurkan Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya dengan 2 program
unggulannya yaitu Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Program
Kecakapan Wirausaha (PKW).
Lestari
Moerdijat menyampaikan bahwa membekali lulusan SLTA dengan kemampuan
berwirausaha serta berbagai keterampilan kerja lainnya merupakan langkah
penting yang tidak bisa berjalan sendiri, melainkan memerlukan kolaborasi dari
berbagai pihak. Ia menekankan bahwa setelah peserta memperoleh
keterampilan, hal berikutnya yang dibutuhkan adalah tersedianya peluang kerja.
”Para siswa lulusan SLTA harus bisa menguasai kemampuan wirausaha
dan juga mengasah keterampilan kemampuan mereka sebagai bekal bagi mereka untuk
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja nantinya. Gerakan ini juga harus
didukung tidak hanya dari pihak sekolah dan orang tua, namun juga pemerintah
sekitar juga harus ikut serta terutama dalam penyediaan lapangan kerja,” ucap Lestari.
Selain itu, Lestari Moerdijat juga menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri, agar para lulusan memiliki kompetensi yang relevan dan siap menghadapi dunia kerja dan mengajak seluruh tingkatan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta masyarakat luas, untuk ikut serta dalam membentuk sumber daya manusia yang terampil dan mampu bersaing ke depan.