Dengan mengusung
tagline Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, kegiatan
ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat, harapan, dan motivasi di kalangan
anak-anak yatim yang menjadi bagian dari generasi penerus bangsa. Dalam
kegiatan ini, sebanyak 60 anak yatim piatu dan dhuafa yang mendapatkan santunan
dan bantuan langsung dari Lazismu
Acara yang
berlangsung hangat dan penuh makna itu turut dihadiri oleh Muhammad Dwifajri
selaku Wakil Rektor IV Uhamka, Heni Ani Nurain selaku Kepala Kantor Layanan Lazismu
Uhamka, Imron Baihaqi selaku Kepala Divisi Pengembangan Kampus Islami LPP AIK
Uhamka, Eko Susanto selaku Sekretaris Kantor Layanan Lazismu Uhamka, dan 60
yatim piatu dan dhuafa yang mendapatkan santunan.
Dalam sambutannya,
Muhammad Dwifajri menekankan pentingnya mendidik dan memperhatikan masa depan
anak-anak yatim sebagai bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas.
“Mereka adalah
anak-anak pilihan. Tugas kita bersama adalah memastikan mereka tumbuh dengan
pendidikan yang baik dan lingkungan yang mendukung. Inilah bentuk kontribusi
kecil kita menuju cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Dwifajri.
Sementara itu,
Ketua Kantor Layanan Lazismu Uhamka, Heni Ani Nurain, menegaskan bahwa kegiatan
ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan wujud tanggung jawab sosial
kampus dan lembaga zakat dalam membina generasi masa depan.
“Kami percaya
bahwa perhatian yang kita berikan hari ini bisa menjadi bahan bakar semangat
mereka untuk terus belajar, berjuang, dan tumbuh menjadi anak-anak hebat,” ujar
Heni
Dalam kegiatan
tersebut, Imron Baihaqi selaku Kepala Divisi Pengembangan Kampus Islami LPP AIK
Uhamka, juga menyampaikan tausiyah kepada para anak-anak dan hadirin. Ia
mengajak seluruh peserta untuk meneladani nilai-nilai kebaikan sejak dini.
“Anak hebat bukan
hanya soal prestasi akademik, tetapi juga tentang akhlak, iman, dan tanggung
jawab. Semangat kebaikan harus dimulai dari usia muda,” ucap Imron.
Eko Susanto
selaku Sekretaris Kantor Layanan Lazismu Uhamka, menyampaikan bahwa kegiatan
santunan ini akan dijadikan agenda tahunan kampus.
“Kami ingin
menjadikan program ini sebagai gerakan sosial yang berkelanjutan, yang tidak
hanya memberi secara materi, tapi juga membangun mental dan spiritual anak-anak
penerima manfaat,” jelas Eko.
Salah satu
penerima manfaat, Muhammad Alfen, siswa kelas XI SMA Negeri 88 Jakarta,
menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia merasa
diperhatikan dan dimotivasi untuk terus mengejar cita-citanya.
“Saya sangat
terharu dan bersyukur bisa hadir di sini. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi
juga bentuk kasih sayang. Saya jadi lebih semangat untuk terus belajar dan
membanggakan orang tua saya,” ungkap Alfen.
Kegiatan santunan
ini menjadi wujud sinergi antara lembaga pendidikan dan filantropi dalam
memperkuat karakter anak-anak bangsa. Di tengah tantangan sosial yang masih
kompleks, kehadiran program seperti ini dinilai strategis dalam membentuk
generasi unggul, berdaya, dan berakhlak.