KabarPendidikan.id - Saman Fakultas Agama Islam (SMAGIS) Universitas Muhammadiyah Prof.DR.HAMKA (Uhamka) menggelar acara tahunan Ratoh Jaroe Festival (RAJOFEST) XI dengan mengusung tema Gemulai Pesona Ratoh Jaroe dalam Harmoni Gerak untuk Melestarikan Warisan Nusantara, di Aula A.R. Fachruddin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus E UHAMKA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (3/5).
RAJOFEST 11 merupakan sebuah lomba tari Ratoh
Jaroe tingkat SMA/sederajat dan universitas. Tahun ini, sebanyak 19 tim ikut
berpartisipasi, terdiri dari 17 tim kategori SMA dan 2 tim kategori
Universitas. Ajang ini menjadi bukti eksistensi dan kecintaan generasi muda
terhadap seni budaya Aceh, khususnya tari Ratoh Jaroe.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,
RAJOFEST 11 dikelola oleh panitia yang tidak hanya berasal dari anggota inti
SMAGIS, melainkan juga melibatkan mahasiswa aktif FAI Uhamka dari luar struktur inti.
Kolaborasi ini memberikan warna baru dalam pelaksanaan acara, serta menjadi
ajang pembelajaran dan pengembangan potensi mahasiswa.
Dalam kompetisi ini, para peserta
memperebutkan berbagai kategori penghargaan, yaitu:
●
Tingkat Universitas: Juara 1 dan Juara 2
●
Tingkat SMA: Juara 1, 2, 3; Harapan 1, 2, 3;
Favorit 1, 2, 3; Best Confidence 1, 2, 3; Best Variation 1, 2, 3; Best
Apresiation 1 dan 2.
●
Kategori Umum: Juara Umum (berhak atas Piala
Bergilir RAJOFEST), Best Make Up, Best Kostum, dan Best Supporter
Pada kesempatan ini, Ari Khairurrijal Fahmi selaku Wakil Dekan III dan IV FAI Uhamka menuturkan bahwa acara ini tidak
hanya diikuti oleh peserta lomba, RAJOFEST 11 juga diramaikan oleh kehadiran
ratusan supporter dan visitor dari berbagai kalangan yang datang untuk
memberikan dukungan dan menikmati suguhan seni budaya. Suasana semakin semarak
dengan hadirnya stand bazar yang menjual produk kuliner.
“Acara ini turut mendapat dukungan dari berbagai sponsor dan mitra yang membantu menyukseskan kegiatan, di antaranya Lazismu Uhamka, Emina, Monarq Studiom, AF Trophy, dan Ariyo Collection. RAJOFEST bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya Aceh dan wadah mempererat silaturahmi antarsekolah dan universitas,” tutur Ari.