FFS Uhamka Fasilitasi Rapat Majelis APTFI dalam Menjawab Tantangan Global bidang Kesehatan

Rabu, 14 Mei 2025 | 11:07 WIB Last Updated 2025-05-14T04:07:22Z


KabarPendidikan.id - 
Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah dalam Memfasilitasi Rapat Majelis dan Anggota Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) yang diselenggarakan di Hotel Grand Travello Bekasi pada tanggal 9-11 Mei 2025 lalu.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor II Uhamka Desvian Bandarsyah, Ketua APTFI Apt. Yandri, Wakil Ketua APTFI Bidang Riset dan Kerjasama sekaligus Direktur DPPM Kemendikti Saintek Prof. Apt. Ketut Adnyana, Dirjen Farmalkes Kemenkes RI apt. Rizka Andalusia.

 

Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh Perguruan Tinggi Pengurus dan Dewan Pertimbangan APTFI, Konsil dan Kolegium Farmasi, Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Apoteker Indonesia (PN UKMPPAI), Perguruan Tinggi anggota Majelis APTFI, dan Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) lebih dari 230 peserta utusan perguruan tinggi yang memiliki program studi Farmasi dan Profesi Apoteker dengan membahas gagasan besar akan peluang program studi Farmasi dalam menjawab tantangan global dibidang kesehatan.

 

Desvian Bandarsyah Wakil Rektor II UHAMKA menyampaikan apresiasi kepada APTFI karena telah memberikan kepercayaan kepada UHAMKA sebagai tuan rumah. Harapannya, rapat yang diikuti oleh perguruan tinggi secara nasional nantinya akan menghasilkan kebijakan dan regulasi untuk pendidikan farmasi yang lebih unggul.

 

"UHAMKA berterimakasih telah diberikan kepercayaan menjadi host di moment yang penting dalam menghasilkan kebijakan sehingga pendidikan farmasi di Indonesia mampu menghasilkan lulusan yang siap berperan di masyarakat dalam penegakan dunia kesehatan di Indonesia" ungkap Desvian.

 

Dilain pihak, Prof. Dr. apt. Yandri Sukri Ketua APTFI menegaskan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang Farmasi mengharuskan Perguruan Tinggi dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan mahasiswa baik ditingkat Sarjana dan Profesi. APTFI mampu berperan dalam menjaga kualitas tenaga kesehatan dibidang farmasi. Menurutnya, sistem pendidikan yang bermutu akan mengasilkan lulusan yang homogen melalui uji kompetensi (UKMPPAI).

 

"Perguruan Tinggi harus bertanggungjawab menjaga lulusannya berhasil lulus UKOM sebagai indikator memiliki kompetensi di bidang farmasi", ungkap Yandri.

 

Dilain pihak, Prof. apt. Ketut Adnyana Wakil Ketua APTFI Bidang Riset dan Kerjasama sekaligus Direktur DPPM Kemdiktisaintek sekaligus narasumber menyampaikan tentang Peluang Kolaborasi Riset Pendidikan tinggi farmasi Indonesia guna mendukung peran APTFI sebagai sarana peningkatan mutu perguruan tinggi.

 

Begitu pula, Dr. apt. Rizka Andalusia Dirjen Farmalkes Kemenkes RI menjabarkan tentang Peluang dan tantangan Apoteker pada Program percepatan pembentukkan koperasi Desa/kelurahan merah putih sebagai wujud dalam mengimplementasikan Inpres Nomor 9 Tahun 2025.

 

Dalam kegiatan ini pula, apt. Titiek Martati Sub Koordinator Bidang Farmasi LAM-PTKes dan Prof. apt. Daryono Hadi Tjahjono sebagai PIC Dokumen membahas tentang  Sosialisasi Dokumentasi Akreditasi Bidang Farmasi LAM-PTKes 8 kriteria terkait dokumen akreditasi Nasional dan dokumen akreditasi Internasional yang harus disiapkan.

 

Kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan silaturahhmi antara pengelola perguruan tinggi dalam mengembangkan potensi masing-masing institusi.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FFS Uhamka Fasilitasi Rapat Majelis APTFI dalam Menjawab Tantangan Global bidang Kesehatan

Trending Now

Iklan

iklan