KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menggelar Pengukuhan Profesor Dr. Bunyamin, M.Pd.I. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di Aula Ahmad A.R Fachruddin FEB Uhamka, Sabtu (18/5).
Prof Bunyamin merupakan guru besar ke-19 yang ada di Uhamka. Kali
ini, ia menampilkan Orasi Ilmiahnya yang berjudul Total Quality Management (TQM)
Berbasis Nilai Religi: Model Kendali Revitalisasi Mutu Lembaga Pendidikan
Islam.
Acara ini dihadiri oleh Toni Toharudin Kepala LLDikti Wilayah III,
Akhmad Abu Bakar Ketua PWM DKI Jakarta, Prof Jamhari Makruf Wakil Ketua Majelis
Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Ma’mun Murod Al-Barbasy Rektor Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Prof Sudarnoto Abdul Hakim Sekretaris BPH Uhamka, Nurhadi
Anggota BPH Uhamka, Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka, Anisia Kumala Warek
I Uhamka, Desvian Bandarsyah Warek III Uhamka, Muhammad Dwifajri Warek IV
Uhamka, segenap pimpinan di lingkungan universitas dan fakultas, dan seluruh
Stakeholder Uhamka.
Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka menyampaikan kesannya atas
orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Bunyamin. Menurutnya, melalui orasi ini
ia menemukan bahwa proses pendidikan yang baik harus berlandaskan nilai luhur
seperti kejujuran, kasih sayang, dan integritas.
"Prof Bunyamin telah membangun prinsip yang menjadi landasan
pengembangan mutu pendidikan, diantaranya kepemimpinan yang berbasis nilai,
partisipasi aktif seluruh Stakeholder, orientasi capaian tujuan, pengendalian
mutu, dan peningkatan mutu berkesinambungan. Selamat dan mari kita nantikan
kontribusi-kontribusi selanjutnya dari Prof Bunyamin dalam penerapan
pembelajaran di masa depan" ujarnya.
Prof Toni Toharudin menyampaikan apresiasinya atas gelar guru
besar yang telah dinobatkan kepada Prof Bunyamin. Di tahun 2024 sendiri, telah
tercatat terdapat 12 guru besar baru yang SK nya terbit di LLDikti Wilayah III.
Maka, Kepala LLDikti Wilayah III ini mengharapkan adanya akselerasi program di
perguruan tinggi sehingga bisa melakukan percepatan guru besar dalam rangka
mendorong mutu universitas.
“Selamat atas pengukuhan Prof Bunyamin. Pengukuhan guru besar merupakan pencapaian yang mengesankan dan menjadi kontribusi ilmiah yang luar biasa. Semoga melalui pengukuhan ini, ia semakin meningkatkan peran dan kontribusinya dalam dunia akademik sehingga bermanfaat bagi seluruh umat. Semoga Uhamka juga terus bisa mencetuskan profesor-profesor lainnya dalam rangka menciptakan pendidikan yang unggul di masa depan,” pungkasnya.
Menurut Prof Jamhari Makruf Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP
Muhammadiyah, Total Quality Managemen
atau TQM akan sangat bermanfaat untuk pengembangan Islam di Indonesia dan
khususnya pendidikan di Muhammadiyah.
“Saya kira, orasi ilmiah beliau sangat cocok untuk
diimplementasikan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam di Indonesia,
khususnya Muhammadiyah. Sudah saatnya para pengelola atau stakholder pendidikan
mempertimbangkan kualitas dan mutunya di masa depan,” tutur Prof Jamhari.
Selama tiga tahun, Prof Bunyamin memperjuangkan gelar guru
besarnya melalui LLDikti Wilayah III, hingga akhirnya ia berhasil meraih gelar
profesor. Dalam orasi ilmiahnya, Total Quality Management sebenarnya
digunakan di dunia industri, tapi tidak menutup peluang yang dihasilkan apabila
teknik ini digunakan dalam manajemen lembaga pendidikan. Menurutnya, terdapat
tiga pilar yang dapat diterapkan pada pengelolaan lembaga pendidikan
diantaranya, fokus pada pelanggan, perbaikan terus menerus, dan libatkan
seluruh elemen atau unsur yang ada pada lembaga pendidikan.
“Saya memiliki asumsi, apabila kita berhasil menerapkan tiga poin
tersebut, ini akan berdampak positif pada perkembangan lembaga pendidikan
Islam, khususnya bagi mereka yang tertinggal. Karena pada kenyataannya tidak
sedikit lembaga pendidikan Islam yang sangat menggembirakan tapi disisi lain
juga banyak lembaga pendidikan yang memprihatinkan,” lanjutnya.