Menuju acara Milad Uhamka ke-66 memiliki rangkaian kegiatan diantaranya apresiasi dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) berprestasi melalui tahapan penjurian (wawancara).
Susilo selaku penagung jawab tahap penjurian (wawancara) dosen berprestasi menuturkan bahwa wawancara ini dilakukan melalui aplikasi zoom meeting. Ia juga mengatakan, melalui data yang dilihat dari masa kerja, jabatan fungsional, dan di luar kepanitian berjumlah 226 kandidat dosen berprestasi. Kemudian dari 226 kandidat akan melewati berbagai proses penyeleksian seperti catur dharma, Al Islam Kemuhammadiyahan, dan penelitian yang menyisahkan 13 dosen Uhamka dari berbagai program studi untuk melakukan wawancara. Setelah melewati proses wawancara akan menyisahkan 10 nama dosen yang akan diserahkan kepada pimpinan Uhamka.
"Kegiatan wawancara dosen berprestasi ini melibatkan empat juri dari ketua masing-masing lembaga seperti Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan (LPP AIK), Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPPM), Lembaga Penelitian dan Pengembangan dan terakhir integritas serta tanggung jawab," tutur Susilo.
Susilo berharap dengan adanya apresiasi untuk dosen berprestasi ini dapat memberikan inspirasi kepada dosen Uhamka lainnya agar terpacu meningkatkan catur dharma perguruan tinggi.
"Dari saya sendiri harapannya dosen yang terpilih nantinya dapat menjadi inspirator untuk dosen lainnya. Kemudian juga bukan hanya sekadar mendapatkan julukan dosen berprestasi saja, tetapi benar-benar mencerminkan sebagai dosen berprestasi," tambah Susilo.
Di lain hal, Agus Pranyoto selaku penanggung jawab tahap penjurian (wawancara) Tendik Uhamka mengungkapkan kegiatan ini diikuti oleh 53 Tendik yang berasal dari berbagai Unit Kerja Uhamka. Tendik Uhamka yang diseleksi pun akan dinilai dari beberapa kriteria yang telah ditentukan.
“Terdapat beberapa kriteria penilaian juri pada proses penjurian Tendik Uhamka berprestasi, diantaranya Tendik yang memiliki masa kerja minimal lima tahun, Tendik tetap persyarikatan yang memiliki jam kerja 1800 jam/tahun. Tendik yang dipilih juga harus aktif di persyarikatan,” ujarnya.