Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan

Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:50 WIB Last Updated 2023-03-25T02:50:00Z

 

 Oleh :  Nurunnisa Sholihat

Mahasiswa FEB UHAMKA


Di dalam sektor keuangan kita mengenal literasi keuangan dan inklusi keuangan, dimana kedua hal tersebut merupakan aspek yang penting dalam mengelola keuangan setiap individu. Literasi keuangan meliputi pengetahuan, keterampilan, serta keyakinan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mengambil keputusan keuangan yang baik. Menurut Remund (2010) literasi keuangan adalah pengukuran terhadap pemahaman seseorang mengenai konsep keuangan, dan memiliki kemampuan dan keyakinan untuk mengatur keuangan pribadi melalui pengambilan keputusan jangka pendek yang tepat, perencanaan keuangan jangka panjang, serta memperhatikan kejadian dan kondisi ekonomi. Lusardi dan Mitchell (2013) mengemukakan Literasi keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola informasi tentang ekonomi, membuat perencanaan dalam keuangan, dan membuat keputusan yang lebih baik tentang akumulasi kekayaan, pensiunan dan hutang yang dimilikinya. Literasi keuangan dapat mempengaruhi perilaku keuangan seseorang untuk hal yang positif, contohnya adalah membayar tagihan tepat waktu, selalu menyisihkan hasil pendapatannya untuk menabung dan berinvestasi, serta dapat mengelola penggunaan kartu kredit dengan bijak.


Kemudian yang kedua adalah inklusi keuangan. Menurut Bank Indonesia (2014), Indeks Keuangan Inklusif (IKI) adalah salah satu cara alternatif untuk pengukuran keuangan inklusif yang menggunakan indeks multidimensional berdasarkan data makroekonomi, terutama pada jangkauan layanan sektor perbankan. Inklusi keuangan (financial inclusion) masuk dalam program literasi keuangan terutama dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku usaha kecil menggunakan layanan keuangan dan mendapatkan dampak langsung dari lembaga keuangan (Alvianolita, 2019). Seperti yang kita ketahui bahwa inklusi keuangan dapat membantu perekonomian masyarakat dengan menciptakan eksternalitas yang positif. Maksudnya adalah inklusi keuangan bersumber dari adanya peningkatan baik tabungan maupun investasi, sehingga hal tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Inklusi keuangan juga telah membantu menyediakan fasilitas serta mendukung masyarakat membiasakan diri untuk menabung khususnya bagi masyarakat dengan pendapatan rendah. Karena adanya tabungan dapat membantu mengurangi kerentanan mereka terhadap berbagai krisis yang dihadapinya.


Literasi keuangan dan inklusi keuangan dapat mempengaruhi banyak aspek salah satunya adalah perilaku keuangan. Perilaku keuangan merupakan suatu sikap atau cara seseorang dalam mengelola keuangannya, perilaku keuangan yang buruk dapat berdampak negatif terhadap produktivitas pekerjaan mereka, dimana hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh stress akibat masalah keuangan. Masalah keuangan yang biasanya dihadapi seseorang misalnya seperti hutang berlebih, pengeluaran berlebih, penggunaan kartu kredit yang tidak bijaksana, keputusan pengeluaran keuangan yang buruk, serta pendapatan yang tidak memenuhi kebutuhan.


Literasi keuangan berperan sebagai dasar, mengapa demikian? Karena, literasi keuangan menjadi pengetahuan dasar tentang keuangan, dengan pengetahuan yang cukup kita akan bisa mengelola keuangan kita dengan baik, begitu pula sebaliknya, jika kita minim pengetahuan tentang keuangan maka cara mengelola keuangan kita akan memburuk. Sedangkan inklusi keuangan berperan sebagai fasilitas, dimana dengan inklusi keuangan kita bisa memanfaatkan berbagai fasilitas keuangan untuk menunjang kegiatan transaksi yang biasanya dilakukan setiap hari, tidak hanya itu, dengan fasilitas keuangan yang diberikan oleh seluruh lembaga keuangan maka seluruh kegiatan transaksi keuangan akan lebih efektiv dan efisien.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan

Trending Now

Iklan

iklan