Dosen Uhamka Optimistis Generasi Muda Indonesia Punya Potensi di Bidang IT

Rabu, 08 Maret 2023 | 16:04 WIB Last Updated 2023-03-08T09:20:21Z

Endy Sjaiful Alim selaku dosen Fakultas Teknologi Industri dan Informatika Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (FTII Uhamka) sekaligus Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan Informasi (BPTI) Uhamka

KabarPendidikan.id
- Abdullah Mudzakir, seorang siswa SMK 8 Semarang yang duduk dibangku kelas XI dan bertempat tinggal di Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kini ia dikenal oleh warganet karena kepandaiannya dalam dunia IT dan coding mendapat pengakuan dari Google Inc.


Dikutip dari laman detikjateng, Abdullah Mudzakir yang kerab disapa Dzakir ini mendapatkan hadiah 5.000 USD atau setara Rp 75 juta saat berhasil menemukan bug atau celah kerentanan dalam sistem Google. Di dalamnya, ia menjelaskan bahwa sejak duduk dibangku SMP kelas 3 telah otodidak belajar coding dengan memakai laptop kakaknya.


Sehubung dengan kehebatan Dzakir, Endy Sjaiful Alim selaku dosen Fakultas Teknologi Industri dan Informatika Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (FTII Uhamka) sekaligus Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan Informasi (BPTI) Uhamka menanggapi secara optimis bahwa generasi muda bangsa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang Coding dan security Computer. Melihat ketekunan Dzakir yang telah tertarik belajar coding sejak SMP, hal ini merupakan cerminan sikap konsisten dari generasi milenial   yang selalu tertantang untuk menjawab keingin tahuan secara gigih. Berawal dari rasa penasaran yang luar biasa sehingga berhasil menemukan bug di sistem Google.


“Generasi muda seperti ini memang harus diapresiasi dan dituntun agar kemampuannya semakin meningkat, baik secara praktis maupun akademis. Terlebih dalam hal ketrampilan Coding, hal ini memiliki  tingkat kerumitan tersendiri. Apalagi Dzakir terbukti telah berhasil menemukan bug pada system scurity Google, tentu ini adalah hal yang luar biasa, karena Google sendiri merupakan perusahaan yang besar dan tentu memiliki sofistikasi yang tinggi dalam system scuritynya. Maka ini merupakan langkah awal yang baik bagi Dzakir, untuk terus meningkatkan kemampuannya di bidang IT,” tutur Endy.


Endy menjelaskan bahwa Coding merupakan suatu tindakan dari langkah-langkah pemrograman dengan menuliskan kode atau skrip dalam bahasa pemrograman. Supaya skrip tersebut dapat dipahami oleh komputer, maka saat proses membuat coding harus mengikuti aturan atau sintaks yang berlaku. Aturan sintaks sangat tergantung dari bahasa pemrograman apa yang digunakan saat menuliskan skrip.


“Ada lebih dari 700 bahasa pemrograman yang bisa kita pelajari. Di antaranya, yang paling populer adalah Python, Java, JavaScript, dan C++. Bahasa pemrograman  ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang sangat diperlukan dewasa ini, seperti untuk membangun website, mobile apps, manajemen server dan aplikasi lainnya. Di Fakultas Teknologi Industri dan Informatika Uhamka, mahasiswa diajari dan sudah menguasai berbagai bahasa pemrograman computer. Hal ini terbukti dengan keberhasilan mahasiswa dalam membuat berbagai aplikasi yang telah diaplikasikan di univeritas juga diluar universitas. Aplikasi tersebut diantaranya Sistem Bimbingan Mahasiswa (SIBIMA), Sistem Absensi Perkuliahan (SIAP), Sistem Manajemen Kinerja (SIMAKIN) dan lain lain,” jelas Endy.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dosen Uhamka Optimistis Generasi Muda Indonesia Punya Potensi di Bidang IT

Trending Now

Iklan

iklan