Basarah: Era Digitalisasi Mendorong Masyarakat ke Situasi Nomophobia

Rabu, 08 Maret 2023 | 09:49 WIB Last Updated 2023-03-08T02:49:03Z

 


KabarPendidikan.id - Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI, memberikan dukungannya terhadap usaha-usaha dunia pendidikan tinggi dalam meningkatkan nilai spiritualitas di tengah zaman disrupsi. Menurutnya, aspek keagamaan memiliki peranan penting dalam memperkuat pendidikan dan melindunginya dari berbagai tantangan, termasuk masalah sekularisme.

 

Basarah menyampaikan pesan tersebut dalam acara sosialisasi empat pilar MPR RI di STAI Ma'had Aly Al-Hikam, Malang, Jawa Timur pada hari Selasa tanggal 7 Maret 2023.

 

"Apa yang digagas almarhum KH Hasyim Muzadi yang mendirikan pesantren Al-Hikam khusus mahasiswa ini bisa dijadikan pilot project bagaimana kita menghadapi era disrupsi. Saat banyak dunia pendidikan tercerabut dari akar menuju sekulerisme, pendidikan di Indonesia yang berideologi Pancasila harus tetap di jalur ketuhanan yang religius sesuai amanat sila pertama Pancasila,'' kata Basarah dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).

 

Dalam sebuah acara yang berjudul 'Tantangan dan Peluang Dunia Pendidikan di Era Disrupsi', Basarah membahas tentang gejala disrupsi di era modern yang mirip dengan gejala lahirnya humanisme di Eropa pada Abad Pertengahan. Dalam acara tersebut, STAI Al-Hikam menandatangani MoU dengan GM FKPPI di STAI Al-Hikam. Pada masa Abad Pertengahan, banyak masyarakat yang terputus dari akar agama karena otoritas agamawan kehilangan kepercayaan, dan akhirnya terjerumus dalam sekularisme. Basarah, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, melihat bahwa saat ini era digitalisasi telah mendorong masyarakat ke dalam situasi nomophobia.

 

Basarah membahas tentang nomophobia, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2008 dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh UK Post Office di Inggris. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengungkap kecemasan masyarakat di era disrupsi, dengan menggunakan sampel sebanyak 1000 orang. Dari sampel tersebut, ditemukan bahwa 77% dari kelompok usia 18-24 tahun adalah yang paling rentan mengalami nomophobia.

 

"Dari penelitian itu bisa kita analisis ternyata mahasiswa adalah kelompok paling rentan mengalami kecemasan akibat era disrupsi. Jadi, sudah benar apa yang dilakukan asrama Al-Hikam ini, mewajibkan semua mahasiswa yang tinggal di sini mendalami ilmu agama agar timbul keseimbangan lahir batin pada mereka,'' ucap Basarah.

 

Anggota Komisi X DPR RI, yang memiliki tanggung jawab di bidang pendidikan, menjelaskan bahwa Pasal 4 UU No. 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi menetapkan bahwa setiap perguruan tinggi di Indonesia harus menjadi pusat pembentukan karakter dan peradaban bangsa, serta mengembangkan sikap inovatif, kreatif, berdaya saing, dan mengembangkan iptek. Dia menegaskan bahwa amanat ini sangat penting untuk disampaikan karena saat ini Indonesia sedang menghadapi perang ideologi yang tidak terlihat namun tetap ada.

 

"Di era komunikasi terbuka seperti saat ini, peperangan ideologi pasti ada. Masyarakat gampang mengakses dunia maya yang di dalamnya semua ideologi terpampang nyata, mulai dari transnasionalisme, kapitalisme, sampai hedonisme pun ada. Kita harus yakin dengan ideologi yang kita miliki, yakni Pancasila,'' jelas Dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang itu.


(Umar Syaid/SAN)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Basarah: Era Digitalisasi Mendorong Masyarakat ke Situasi Nomophobia

Trending Now

Iklan

iklan