Oleh : Amanda Razstia
Mahasiswa FEB Uhamka
Di era digital ini, kebanyakan anak muda zaman sekarang lebih menyukai hal-hal yang klasik. Peminatnya lebih banyak remaja dewasa, agar lebih klasik dan estetis. Tren ini muncul kembali pada akhir-akhir ini, dengan efek jadul namun terlihat kaya akan nostalgia ke zamannya.
Foto dengan kamera analog ini membuat pemakainya penasaran dan tantangan akan hasil tangkapannya. Mungkin untuk sebagian orang yang tidak tertarik dengan kamera analog ini beranggapan bahwa hasilnya gelap hanya mengandalkan cahaya dan mengandalkan flash kamera. Memang sedikit ruwet untuk pemakai pemula, karena harus lebih teliti memasukkan roll filmnya, setelah hasil dan roll film sudah habis langsung mencuci film nya di tempat khusus mencuci kamera analog.
Dengan munculnya kamera analog ini, pemakainya merasakan sensasi kejutan yang lebih karena setelah memotret tidak langsung melihat hasil. Berbeda dengan kamera digital dan yang lainnya, yang bisa langsung menghapus apabila hasilnya tidak selera di mata pemakainya. Kamera analog second dan filmnya semakin naik harga-harganya meningkat di era sekarang.
Kita jadi lebih bisa menghargai proses memotret sampai dengan proses mencuci hasil film nya menjafi bentuk foto digital maupun cetak. Juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu lebih banyak pecinta kamera analog di zaman dahulu memunculkan nostalgia, berkembangnya kamera analog jadi lebih real hasil potretnya, lebih menghargai proses memotret hingga jadi hasilnya tanpa mengetahui lebih dulu. Kekurangannya yaitu, lebih lama dalam proses potret sampai jadi hasil, tidak bisa melihat hasilnya setelah memotret, tidak tahu hasilnya bagus atau sebaliknya bisa juga terbakar hasilnya. Sekarang menjadi hobi untuk remaja dewasa di masa sekarang ini.
