Pandemi Coronavirus 19

Kamis, 10 Maret 2022 | 23:27 WIB Last Updated 2022-04-04T16:27:41Z

  



Oleh : Prayogo Arbi

Mahasiswa FEB Uhamka


Pandemi Coronavirus 19 atau lebih dikenal covid 19, adalah sebuah virus yang menular, bukan hanya manusia saja yang bisa tertular, hewanpun bisa juga tertular. Menurut penelitian, virus ini bersumber dari kelelawar. Virus ini menular melalui saluran pernapasan, namun bisa juga melalui cairan. Virus ini awal kali ditemukan di Wuhan China, dan mulai menyebar pada Desember 2019. Virus ini mulai menyebar di Indonesia pada Februari 2020, ketika ada warga di Depok tertular dengan temannya yang berkunjung ke Indonesia. Pada bulan Maret 2020, pemerintah dengan sigap melakukan pembatasan sosial secara besar besaran, untuk membatasi mobilitas masyarakat, agar virus ini tidak menular dengan cepat, dan juga membentuk satgas anti virus.


Dengan adanya pembatasan sosial, masyarakatpun memborong kebutuhan pokok untuk persediaan di rumah. Harga kebutuhan pokokpun mulai naik, dengan adanya kelangkaan persediaan di pasaran. Harga kebutuhan medispun tak luput dari kenaikan, seperti masker, vitamin, obat, tabung oksigen. Masyarakatpun mulai rajin berolahraga, berjemur, mengkonsumsi herbal, sayur, dan buah untuk menabah imun. Pandemi ini juga merubah pola hidup masyarakat, masyarakat mulai sadar akan kebersihan seperti, rajin mandi, mencuci pakaian, mencuci tangan, dan membersihkan rumah. Jika sedang berada di luar rumah memakai masker, sarung tangan, membawa handsanitizer.


Pembelajaran secara daring mulai dilakukan, begitupun bekerja dari rumah. Pada awalnya pemerintah hanya memberi waktu 2 minggu, namun dengan meluasnya virus ini, pemerintah memperpanjang sampai waktu yang belum pasti. Pemerintah mulai memberikan subsidi bantuan kuota buat pelajar bagi yang memiliki handphone, agar bisa melaksanakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring dilakukan melalui media seperti google classroom, email, whatsapp, telegram, zoom, google meet, dan media lainnya yang mendukung. Pembelajaran secara daring bisa dilakukan dengan handphone, laptop, dan komputer. Namun ada pula yang tidak memiliki perangkat, maka akan mengambil tugas secara langsung ke sekolah. 


Pemerintah juga melakukan bantuan secara langsung seperti uang tunai, sembako, subsidi listrik keringanan kredit dan bantuan lainnya untuk masyarakat yang terdampak. Selain itu pemerintah juga melakukan penambahan fasilitas kesehatan, posko darurat, petugas medis, untuk menanggulangi pandemi. Saat ini vaksin sudah tersedia, pemerintahpun menghimbau masyarakat agar segera vaksin. Untuk masyarakat 2 dosis, untuk petugas medis 3 dosis. Vaksin bisa dilakukan dimana saja dan sesuai jadwal. Setelah vaksin akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti jika kita sudah melakukan vaksin.

Puncak penambahan kasus covid 19 terbesar terjadi pada saat bulan Juli 2021. Tetapi untuk saat ini pandemi sudah mulai mereda. Pemerintah sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial dibeberapa daerah dan tempat, namun harus dengan taat protokol kesehatan. Beberapa sekolah ada yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan taat protokol kesehatan dan sudah vaskin. Jika ingin ke tempat keramaian seperti mall, harus bisa menunjukan bukti kartu vaksin melaui aplikasi pedulilindungi.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pandemi Coronavirus 19

Trending Now

Iklan

iklan