Kabarpendidikan.id - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru telah menutup aktivitas belajar mengajar 11 SMP seiring meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 di ibu kota Provinsi Riau ini.
"Guna mengantisipasi penyebaran lebih meluas Disdik Pekanbaru juga mengembalikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari 100% menjadi 50%," ujar Ilyas.
Ismardi Ilyas selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengatakan, selain siswa SMP, anak didik tingkatan Taman Kanak-Kanak (TK) serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga kembali dikurangi jadwal pertemuannya menjadi sekitar 33%.
Penutupan aktivitas pembelajaran tatap muka di sebelas sekolah tersebut juga karena terdapat kasus konfirmasi Covid-19 di lembaga pendidikan tersebut.
"Tiga hari penutupan, hari keempat sudah boleh mulai, tetapi yang sakit harus sehat dulu baru boleh masuk sekolah,"tutur Ilyas.
Hal ini dilakukan mengacu kepada posisi Pekanbaru yang sudah berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, dimana PTM terbatas harus tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama atau SKB empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Ilyas juga menilai belakangan sejumlah sekolah mulai kendor penerapan protokol kesehatan selama PTM. Olehnya, ia tidak bosan-bosannya meminta agar kepala sekolah tetap disiplin dan memperketat protokol kesehatan sebab pandemi Covid-19 belum berakhir masih ada varian baru Omicron.
"Kemarin saya sudah surati semua sekolah meminta kepada kepala sekolah agar memperketat prokes 5 M terutama penggunaan masker," tutup Ilyas.
(ADP)