Kabarpendidikan.id Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) bersama 10 Unversitas lainnya bekerja sama dengan Dinas PPAPP membentuk POS Sahabat Anak dan Perempuan (SAPA) dalam mendorong kesejahteraan perempuan dan anak dengan memberikan layanan informasi dan rujukan awal korban kekerasan berbasis gender.
Dalam rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak, maka diselenggarakanlah Talkshow POS SAPA Untuk Kita Semua
pada Rabu (8/12).
Dalam sambutannya Prof. Gunawan Suryoputro sebagai Rektor
Uhamka mengungkapkan bahwa Uhamaka sangat mendukung adanya pembentukan POS SAPA
sebagai benuk pengabdian Uhamka terhadap masyarakat yang nantinya dapat
menjamin keamanan perempaun dan anak.
Prof. Gunawan menambahkan, "POS SAPA ini diharapkan
bisa menjadi fasilitas bagi perempuan anak yang menjadi korban kekerasan agar
mendapat hak keadilan serta pemulihannya."
Sejauh ini POS SAPA sudah banyak didirikan dibeberapa
perguruan tinggi, selain itu terdapat juga ditempat umum seperti stasiun MRT,
LRT, halte Transjakarta, dan terdapat di 43 RPTRA di masing-masing kecamatan
DKI Jakarta.
Dalam kegiatan Tallkshow ini akan diisi dengan
pembicara-pembicara handal dalam bidangnya, salah satunya iala Sarah Handayani
selaku dosen Uhamka sekaligus Ketua POS SAPA Uhamka
Tuty Kusumawati selaku Kepala Dinas PPAPP Provinsi DKI
Jakarta memberikan apresiasi setinggi-tinggi kepada kepada seluruh masyarakat
terutama Uhamka dan United Nations Development Programme (UNDP) yang telah
membangunu, mengembangkan dan memfasilitasi 11 Universitas dalam membentuk POS SAPA.
Tuty berharap bahwa dengan adanya Pos Sapa kita seluruh
elemen masyarakat dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan baik terhadap
perempuan dan anak-anak, serta POS SAPA ini dapat terus berjalan dan bermanfaat
bagi seluruh masyarakat.
"Kepada seluruh masyarakat jangan ragu untuk melapor ke
Jakarta Siaga 112, Pos Polisi, dan POS SAPA terdekat. Laporan akan direspon
dengan baik serta pelapor dan korban akan mendapat perlindungan
undang-undang," lanjut Tuty.