Kabarpendidikan.id Terpaksa kegiatan belajar di sekolah SMAN 1 Lembang harus dihentikan untuk sementara. Disebabkan oleh banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (13/11) sejumlah ruangan terendam.
Sampai Senin (15/11), para guru dan pegawai yang dibantu petugas Damkar KBB masih membersihkan sisa kotoran yang terbawa oleh banjir bandang.
Suhendiana Noor, Kepala SMAN 1 Lembang menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) diberhentikan untuk sementara waktu, sebab guru dan siswa diturunkan untuk membersihkan sisa banjir.
Suhendiana mengungkapkan, "Untuk hari ini PTM dihentikan sementara, sebab para siswa mengikuti kegiatan bakti almamater guna untuk memastikan semua ruangan bersih dan bisa dipakai lagi besok yang dibantu juga oleh guru-guru."
Pihak sekolah memberikan kepastian bahwa kegiatan PTM bisa dilaksanakan kembali pada Selasa (16/11), sebab kegiatan bersih-bersih akan selesai hari ini juga.
Pihak sekolah masih tetap waspada meski PTM sudah dilaksanakan kembali nantinya, karena masih berpotensi banjir susulan sebab benteng BIB ambrol dan dinding ruang komputer yang rusak.
"Kita akan memantau perkembangan sitausinya nanti, jika situasi aman dan memungkinkan PTM akan terus berjalan. Sebenarnya jika dalam kondisi seperti ini,kita bisa melakukannya secara daring dan luring dan itu menjadi sebuah keuntungan, akan tetapi jika sudah PTM tidak bisa lagi ada luring," ungkap Suhendiana.
Khansa Zinnia (17), siswa kelas 12 SMAN 1 Lembang memaparkan bahwa untuk kegiatan hari memang tidak dilaksanakannya PTM karena seluruh siswa diharuskan memebersihkan kelasnya masing-masing dari sisa banjir.
"Untuk hari ini PTM tidak dilaksanakan, kami masih bersih-bersih. Untuk besok sepertinya kegiatan PTM akan normal kembali. tapi kita diingatkan untuk tetap waspada," tutur Khansa.
Pelaksnaan PTM akan dibagi ke dalam dua sesi. yakni sesi pertama di mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Untuk sesi kedua mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Ruangan yang terkena dampak paling serius yaitu ruangan komputer SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) setelah diterjang banjir bandang.
Para guru, siswa, dan anggota TNI beekrja sama untuk menyingkirkan lumpur yang masuk ke dalam ruangan, pada Minggu (15/11). Lumpur yang dibawa oleh banjir menerjang peralatan sekolah, seperti komputer, meja, dan kursi yang berada di dalam ruangan.
Suhendiana menambahkan bahwa banjir datang setelah hujan deras turun mengakibatkan drainase di daerah yang paling atas tidak berfungsi secara optimal yang akhirnya menyebabkan air meluap dan langsung masuk ke lingkungan sekolah.
Air yang sudah tidak tertampung lagi langsung menghantam benteng dan membobol ruang komputer. Dampat dari itu, puluhan komputer rusak karena terendam genangan air bercampur lumpur.
Akibat dari kejadian ini 35 unit komputer rusak parah, sehingga harus diganti agar pembelajaran tidak tergagu.
"Satu ruangan komputer rusak parah berikut dengan komputer-komputernya, sebab dindingnya jebol diterjang banjir. Komputer yang rusak itu ada 34 dan 1 server, jadi total komputer yang rusak ada 35 unit komputer," jelas Suhendiana.
Seluruh komputer yang terendam banjir sudah tidak dapat diperbaiki lagi. "Sudah tidak dapat diperbaiki, sementara kita koordinasikan dengan BIB, desa, Bhinmas, Bhabinsa, dan Pusdikajen. Syukur alhamdulillah kini sudah ditangani. dua kompi Pusdikajen membantu untuk membersihkan yang bagian atas dengan cara kerja bakti," lanjut Suhendiana.
Pihak sekolah sudah memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sebab saat kejadian berlangsung tidak ada pekerja, guru, atau pun siswa yang berada di lingkungan sekolah. (PR)