Semerbak aroma embun layaknya nirwana
Menggelorakan buntara pemuda dan pemudi
Merapah di tengah hiruk pikuk kota
Anantara butiran debu dan teriknya surya
Menjadi kudapan disetiap langkahnya
Derap per derap langkah selalu turut beradu
Demi bebas dari hukuman sang guru
Dulu …
Lihai tangan terasa kaku
Bahkan diriku bagaikan pemuda pilu
Tak’ lupa rapal pun kadang membisu
Wahai pendidik, kau amat persistensi
Mengajar layaknya indurasmi
Tak’ kenal lelah hingga swastaita
Oh insan pendidik …
Tuntutan perubahan zaman telah bergerak
Kini pudarnya semangat tak’ lagi berkerak
Kau satukan rangkulan tangan sang pemuda
Menciptakan kaum pemuda bhadrika
Teguhkan raga pemuda yang optimis
Lalu hilangkan candunya pesimis
Wahai nirmala …
Pendidikan warisan untuk negeri
Sang widya pemuda pemudi kian menanti
Siap satukan atma untuk bersaing
Untuk menumpaskan bangsa asing
Menyongsong bumi pertiwi Indonesia
Meretaskan segala kebodohan
Agar kelak hidup jaya nan mapan