Pendidikan di Indonesia Saat Ini

Senin, 01 Februari 2021 | 10:52 WIB Last Updated 2021-02-01T03:52:55Z


Kabarpendidikan.id
Pendidikan menurut (UU no 20 tahun 2003) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di samping itu pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan batin, cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan mampu membentuk kepribadian melalui pendidikan lingkungan yang bisa dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Pendidikan juga mampu membentuk manusia itu memiliki disiplin, pantang menyerah, tidak sombong, menghargai orang lain, bertaqwa, dan kreatif, serta mandiri. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan baik sengaja maupun tidak, akan mampu membentuk kepribadian manusia yang matang dan wibawa secara lahir dan batin, menyangkut keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.

 

Secara formal pendidikan itu dilaksanakan sejak usia dini sampai perguruan tinggi. Adapun secara hakiki pendidikan dilakukan seumur hidup sejak lahir hingga dewasa. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai positif akan tepat dimulai ketika anak usia dini. Dengan demikian pendidikan bagi peserta didik yang masih kecil merupakan landasan yang tepat sebelum masuk pada pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal yang sesuai dengan tujuan untuk mengembangkan karakter, sosialisasi anak, menumbuhkan kemampuan sesuai dengan perkembangannya, mengenalkan lingkungan kepada anak, serta menanamkan disiplin, karena secara tidak langsung dapat menanamkan atau mentransfer nilai-nilai moral dan nilai sosial kepada anak.

 

Saat ini dunia sedang dilanda virus Covid-19 yang berasal dari Negara China (wuhan). Virus yang menular ini sudah lebih dari 11 bulan terakhir ini berdampak terhadap perubahan sosial.  Manusia yang merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat. Sehingga Pemerintah tengah menyiapkan aturan karantina kewilayahan atau lockdown untuk memutuskan matarantai penyebaran virus Covid-19. Menurut Mahfud, karantina kewilayahan diatur dalam aturan undang-undang nomor 6 tahun 2018 tetang kekarantina kesehatan. Bertujuan membatasi kerumunan orang, membatasi gerakan orang demi keselamatan bersama. Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19, akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang, bahkan menyebabkan sulit bernafas sehingga meninggal. Virus ini bisa sembuh dengan sendirinya karena imunitas tubuh. Namun orang tua lebih rentan terkena virus ini. Apalagi orang tua yang memiliki penyakit diabetes, pernapasan kronis, kanker dan komplikasi lainnya. Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu sehingga membuat masyarakat di dunia harus tetap diam dirumah untuk memutus mata tantai virus corona agar tidak semakin menyebar. Lalu perekonomian di berbagai dunia juga semakin menurun karena adanya virus ini.

 

Tidak hanya ekonomi, pandemi ini sangat berdampak pada pendidikan. Sejak bulan Maret tahun 2020 aktifitas pembelajaran daring (dalam jaringan) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas. Praktik pendidikan daring ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana yang dilakukan oleh tenaga pendidik guru maupun dosen. Pendidikan dimasa pandemi ini sangat membutuhkan teknologi, peserta didik maupun pengajar dituntut harus menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, tiktok, maupun media sosial whatsapp. Sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh peserta didik maupun pengajar.

 

Tidak semua pembelajaran daring berjalan dengan normal, dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan kemampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi pengajar dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan dengan semestinya agar proses pembelajaran kepada peserta didik tidak terganggu. Ada beberapa kendala yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh terjadi juga ada pada guru seperti tidak memiliki HP android, laptop, paket data dan jaringan sinyal yang kurang memadai. Kendala tersebut bisa menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.

 

Seperti pengalaman saya pribadi mahasiswi UHAMKA semester 1 dari awal perkuliahan hingga saat ini masih dalam pembelajaran online. Sulit memahami materi akibat akses internet yang mengalami gangguan, maka proses pembelajaran pun menjadi terganggu, sehingga pemahaman terhadap materi pun mengalami kesulitan. Jika saya ketika belajar secara tatap muka langsung saja masih belum paham, apalagi jika belajar yang dilakukan dengan sistem online. Maka dari itu, saya harus inisiatif belajar mandiri dan juga mencari sumber-sumber lain di internet untuk menambah pemahaman terhadap materi yang diajarkan. Rasa malas dan sulit berkonsentrasi, belajar secara online justru malah menambah rasa malas dan juga sulit untuk berkonsentrasi. Selain karena sudah pusing dengan tugas-tugas yang diberikan,  juga menjadi lebih banyak waktu untuk bermain gadget. Seperti bermain game, membuka instagram, twitter, youtube, tiktok dan sosial media lainnya dibandingkan dengan belajar. Akibatnya muncul rasa malas yang sangat susah untuk dilawan dan juga sulitnya berkonsentrasi ketika belajar, terlebih ketika pengajar malah sering memberikan banyak tugas yang malah akan membuat diri kita semakin bosan dan stress ketika belajar. Rasa jenuh dan mengantuk jika didalam pembelajaran online hanya memberikan materi terus menerus tanpa ada jeda relax bermain game atau motivasi yang membuat semangat belajar meningkat.

 

Namun dalam keadaan pandemi seperti ini dan banyaknya kendala dalam jaringan internet dan lain lainnya, pengajar tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada peserta didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran. Dalam masa pandemi seperti ini, para pengajar selalu harus memberikan motivasi kepada peserta didik, karena dengan adanya motivasi peserta didik tidak akan pernah jenuh dalam melaksanakan pembelajaran daring.

 

Dari kendala diatas, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, pengajar membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, pengajar lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh pengajar melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh pengajar melalui video kreatif yang dibuat oleh pengajar tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

 

Pembelajaran Online memiliki beberapa dampak postif bagi siswa karena siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Akan tetapi, ada permasalahan yang dapat mengganggu proses pembelajaran online yaitu siswa memiliki motivasi belajar yang kurang ketika menjalankan pembelajaran online, padahal Motivasi belajar adalah hal penting dalam proses belajar. Motivasi dalam belajar memimiliki peran untuk menumbuhkan rasa senang, gairah, dan semangat untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar pada pembelajaran online disebabkan pada proses pembelajaran online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan pemikirannya, sehingga menyebabkan proses belajar yang membosankan. Apabila peserta didik mengalami kebosanan dalam belajar maka akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan peserta didik agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Berikut adalah cara mencapai motivasi belajar:

a.    Meningkatkan kualitas pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b.    Memilih metode pembelajaran yang tepat

c.    Memaksimalkan fasilitas pembelajaran

d.   Memanfaatkan penggunaan media

e.    Evaluasi pembelajaran

 

Beberapa aspek motivasi belajar Menurut Marilyn K. Gowing ada empat poin aspek-aspek motivasi belajar, adapun penjelasannya sebagai berikut:

1.      Dorongan Mencapai Sesuatu Peserta didik merasa terdorong untuk berjuang demi mewujudkan keinginan dan harapan-harapannya.

2.      Komitmen adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar. Dengan memiliki komitmen yang tinggi, peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar, mampu mengerjakan tugas dan mampu menyeimbangkan tugas.

3.      Inisiatif Peserta didik dituntut untuk memunculkan inisiatif-inisiatif atau ide-ide baru yang akan menunjang keberhasilan dan kesuksesannya dalam menyelesaikan proses pendidikannya, karena ia telah mengerti dan bahkan memahami dirinya sendiri, sehingga ia dapat menuntun dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan juga orang di sekitarnya.

4.      Optimis Sikap gigih, tidak menyerah dalam mengejar tujuan dan selalu percaya bahwa tantangan selalu ada, tetapi setiap dari kita memiliki potensi untuk berkembang dan bertumbuh lebih baik lagi.

 

Aspek-aspek di atas merupakan bagian dari sekian banyak pendorong agar peserta didik memiliki keinginan untuk belajar, karena apabila peserta didik memiliki dorongan seperti aspek-aspek di atas, maka peserta didik tersebut akan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan harapannya.

 

Dari pandemi ini, akibatnya banyak tenaga pendidik gagap menghadapi perubahan drastis ini. Sementara itu praktis tidak ada cara lain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 selain dengan membatasi perjumpaan manusia dalam jumlah yang banyak. Pemerintah pun membatasi pertemuan, Itupun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat seperti melakukan 3M menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan memakai sabun. Hal ini didasarkan pada pendapat para ahli kesehatan di seluruh dunia setelah mereka melakukan riset bagaimana memutus mata rantai Covid-19.

 

(Qori Sayidah Nafisa / Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pendidikan di Indonesia Saat Ini

Trending Now

Iklan

iklan