12 mahasiswa terpilih diterjunkan ke beberapa sekolah di SDN 04 Suayan Sumatera Utara, SDN 6 Maripari Garut Jawa Barat dan SDN 3 Maripari Garut Jawa Barat. untuk membantu pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemi Covid 19. Kegiatan tersebut berlangsung selama hampir 3 bulan sejak 12 Oktober hingga 18 Desember 2020.
Kegiatan Kampus Mengajar Perintis menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dalam Kurikulum tersebut ditawarkan 8 opsi kegiatan yaitu: Pertukaran pelajar, Magang/ Praktik Kerja, Penelitian/ Riset, kegiatan Wirausaha, Kuliah Kerja Nyata Tematik. Proyek Independen dn Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan. Kegiatan ini masuk dalam kategori Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan.
12 mahasiswa tersebut mendapat pembekalan khusus dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud RI bersama 2390 mahasiswa dan 692 Sekolah Dasar. Selain itu, mahasiswa tersebut juga mendapat bimbingan, arahan dan motivasi dari Dekan FKIP UHAMKA Desvian Bandarsyahjuga dari Ketua Program Studi PGSD FKIP UHAMKA Ika Yatri.
Dekan FKIP UHAMKA, Desvian Bandarsyah dalam sambutannya pada moment pelepasan Khusus Mahasiswa ditingkat Program Studi menaruh harapan besar pada kemajuan Pendidikan di sekolah-sekolah yang didatangi oleh mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA mengungkapkan, “generasi Emas adalah generasi yang berani melakukan pembaruan positif untuk bangsanya dan kalian adalah salah satunya” ucapnya.
Dilain pihak, Ika Yatri selaku Kaprodi PGSD UHAMKA menuturkan, “tidak ada perubahan yang terjadi tanpa adanya niat dan usaha, lakukanlah perubahan walau itu kecil, karena sebagai manusia kebermanfataan terhadap sesama adalah yang utama”.
Program KMP tentu sangat membantu siswa maupun guru di Sekolah Dasar. Tidak hanya memberikan pembelajaran kepada para siswa, tetapi juga memberikan bantuan akses digital yang belum bisa dipahami oleh Bapak/Ibu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan oleh 12 Mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA antara lain : 1) membantu guru dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi; 2) membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran (daring dan luring); dan 3) mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi manajerial sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, kegiatan inipun sangat memberikan keuntungan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini yaitu dapat dikonversi dalam mata kuliah di program reguler, mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan contohnya, sehingga mahasiswa tidak perlu lagi menempuh mata kuliah tersebut dalam program perkuliahan reguler. Kegiatan inipun ditutup secara resmi oleh Ditjen Dikti melalui Zoom Meeting dan Steaming Youtube (23/12/20). (Nurafni)
