Fokus Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Jadi Prioritas Pemerintah

Rabu, 04 November 2020 | 07:10 WIB Last Updated 2020-11-04T00:10:01Z


Kabarpenddikan.id
Angka partisipasi pendidikan telah menjadi fokus utama pemerintah sejak 10 hingga 15 tahun kebelakang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem menyatakan hal ini cukup berhasil, pasalnya angka partisipasi ini terbilang tinggi untuk sebuah negara berkembang.

 

Dilain sisi, meningkatnya angka partisipasi tersebut nyatanya turut berimbas pada variabel kualitas yang dirasa kurang mendapat perhatian. Seperti kurikulum dan proses pembelajaran ditingkat pendidikan tinggi yang dirasa relevansinya terasa kuno bila diterapkan dengan kebutuhan mahasiswa dalam menghadapi proses persaingan didunia kerja saat mereka lulus.

 

"Jadi sekarang, empat tahun ke depan kita harus fokus pada kualitas, karena SDM unggul adalah temanya Presiden. Kualitas maksudnya relevansi yang diajarkan, dampak kepada produktivitas anak itu setelah keluar dari sistem pendidikan," kata Nadiem dalam Studium Generale 2020 LPDP, Senin (2/11).

 

Menurut Nadiem, salah satu penyebab utama banyaknya jumlah pengangguran adalah masalah relevansi tersebut. Kompetensi lulusan perguruan tinggi tak sesuai kebutuhan dunia kerja karena kurikulumnya pun dianggap tak menjawab kebutuhan itu.

 

"Makanya Kampus Merdeka satu semester di luar kampus dan lain-lain berbagai macam kebijakan yang kita lakukan untuk memerdekakan anak-anak, untuk bisa melakukan belajar di luar kampus. Satu semester di sini, satu semester di sana," ujarnya.

 

Nadiem menjelaskan, tidak terserapnya lulusan pendidikan tinggi juga mengakibatkan tidak adanya lapangan kerja yang mencukupi. Sebagai negara dengan populasi yang sangat besar, semua lulusan dianggap tak mungkin dapat terserap ke dalam dunia kerja.

 

Dia berpendapat, solusi yang dibutuhkan adalah memastikan tak semua lulusan pendidikan tinggi terutama S1 bergantung pada penyedia lapangan kerja. Melainkan mampu mempekerjakan dirinya sendiri dan menciptakan pekerjaan untuk orang lain.

 

"Ini namanya kewirausahaan. Kemampuan dia mencari nafkah sebagai individu tanpa dipekerjakan perusahaan, bahkan menciptakan bisnis sendiri untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Ini kenapa kewirausahaan sangat penting sebagai salah satu fokus," kata dia.

 

Diketahui bahwa jumlah lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan dan penghasilan yang layak merupakan salah satu dari delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemendikbud. Nadiem menyebut indikator ini merupakan yang paling jelas output-nya dari semua IKU.

 

"Kita harus melihat bahwa minimum jaminan kita kepada siswa yang masuk ke perguruan tinggi adalah anda akan mendapatkan kesempatan ekonomi yang baik untuk 4 tahun menghabiskan waktu dan uang di dalam suatu institusi pendidikan," tegas Nadiem.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Fokus Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Jadi Prioritas Pemerintah

Trending Now

Iklan

iklan