Survei Arus Survei Indonesia (ASI): Kuota Bantuan Internet Baru Menyasar 44% Warga Pendidikan.

Jumat, 16 Oktober 2020 | 17:18 WIB Last Updated 2020-10-16T13:21:08Z

 


Kabarpendidikan.id. Kuota Internet belakangan ini menjadi hal yang begitu krusial dimasa pandemi, mengingat penggunaan internet dimasa Pandemi Covid-19 ini menjadi begitu meningkat sedemikian rupa, baik digunakan hanya untuk sekedar hiburan semata, maupun untuk hal yang sangat penting seperti halnya rapat ataupun sekolah secara virtual.

 

Pandemi membawa dampak yang luar biasa tak terkecuali dalam sektor kebijakan pendidikan. internet jadi begitu krusial bagi pelajar dan guru, mengingat akibat dampak dari pembelajaran jarak jauh yang mewajibkan guru dan siswa jauh dari ruang kelas untuk menghindari classter penyebaran Covid-19. Cara agar pembelajaran tetap berjalan ialah pembelajaran secara online yang nyatanya membutuhkan banyak kuota internet dalam pelaksanaanya.

 

Berdasarkan pada hasil survei dari Arus Survei Indonesia (ASI) yang melakukan survei terhadap guru, siswa, dosen, dan mahasiswa yang dijanjikan mendapat subsidi kuota dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menghadilkan data dari 1.000 responden, ternyata 66% di antaranya belum menerima bantuan tersebut.

 

Dikutip dari laman medcom.id. "Dari responden secara nasional, sebanyak 66,8% publik (target penerima) mengaku tidak mendapatkan program kuota internet gratis," tutur Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an dalam Rilis Hasil Survei ASI "Polemik dan Presepsi Publik Terhadap Bantuan Kuota Internet" Jumat, 16 Oktober 2020.

 

Dari survei diselenggarakan oleh pihaknya, ternyata baru sekitar 30% saja yang menerima bantuan tersebut. Sementara sekitar 70% tidak menjawab pertanyaan dari ASI.

 

Lebih dari itu, untuk mereka yang mendapat bantuan, ditemukan beberapa permasalahan lainnya. Sebesar 39,3% di antaranya mengklaim tidak cukup dengan bantuan yang diberikan Kemendikbud. "39,9% mengaku masih kurang, 53,5% sudah cukup dengan kapasitas kuota dan sisanya 7,3% menjawab tidak tahu," lanjut Ali.

 

Dari mereka yang menerima bantuan kuota internet tersebut, pihaknya juga melakukan survei lanjutan, yaitu mengenai kepuasan terhadap bantuan kuota internet.

 

Diperoleh hasil, sekitar 10,1 % warga pendidikan merasa sangat puas. Sementara yang mengaku cukup puas sebesar 53,1%, kurang puas 25,4%, sangat tidak puas 6,7% dan tidak tahu atau tidak menjawab 4,7%.

 

 

Ali mengatakan, jika survei Nasional dengan melibatkan 1.000 responden ini sangat mewakili jumlah populasi. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan menggunakan teknik random sampling. Sebelumnya, Kemendikbud mengucurkan dana sebesar Rp7,2 Trilun untuk alokadi bantuan kuota Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Bantuan pulsa ini akan diberikan kepada pelajar, guru, dan dosen mulai September selama empat bulan ke depan.

 

"Sebesar Rp7,2 triliun kami kerahkan untuk pulsa atau kuota bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen," kata Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat kerja Komisi X DPR RI secara virtual, Kamis 27 Agustus 2020.

 

Rincian bantuan pulsa dalam bentuk kuota internet gratis ini diperuntukkan bagi siswa yakni sebesar 35 gigabyte per bulan, lalu guru 42 gigabyte per bulan. Sedangkan untuk mahasiswa dan dosen diberikan masing-masing 50 gigabyte per bulan. (LBM)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Survei Arus Survei Indonesia (ASI): Kuota Bantuan Internet Baru Menyasar 44% Warga Pendidikan.

Trending Now

Iklan

iklan