KabarPendidikan.id - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar, menegaskan komitmennya meningkatkan kualitas pendidikan pesantren melalui pengembangan madrasah berstandar internasional di Pondok Pesantren Al Ikhlas Assalam, Tangerang. Madrasah Aliyah di pesantren tersebut ditargetkan mengadopsi kurikulum Cambridge agar santri memiliki daya saing global.
Penerapan
kurikulum pendidikan standar internasional dinilai sangat penting agar lulusan
pesantren tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing di
perguruan tinggi mancanegara dan menjadi Pondok Pesantren sebagai sekolah
modern yang menerapkan sistem pendidikan Internasional.
Nasaruddin Umar
menekankan perbedaan mendasar antara sekolah umum dan madrasah. Menurutnya,
madrasah tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai spiritual
melalui tazkiyah atau pembersihan diri sebelum ta’lim. Hal ini diyakini membuat
ilmu yang diperoleh santri lebih membawa keberkahan.
”Penerapan sistem
ini sebagai pembeda bagi pendidikan madrasah yang tidak hanya berfokus dalam memberikan
ilmu umum melalui mata pelajaran, tetapi juga dalam memberikan nilai-nilai
spiritual yang sesuai dengan ajaran Agama dalam mencapai keberkahan,” ucap
Nasaruddin.
Selanjutnya,
Nasaruddin menambahkan, banyak lulusan madrasah yang terbukti berprestasi di
kampus ternama. Ia berharap Ponpes Al Ikhlas Assalam menjadi pusat lahirnya
generasi berilmu dan berakhlak, sekaligus memberikan akses pendidikan bagi
santri kurang mampu.
”Saya berharap
para lulusan pesantren, terutama yang berasal dari Ponpes Al Ikhlas Assalam
dapat melahirkan generasi yang cerdas, baik di ilmu pengetahuan dan juga ilmu
agama serta berakhlak sehingga bisa mampu bersaing mendapatkan
Universitas-universitas ternama. Dan dapat memberikan akses pendidikan bermutu
bagi siswa yang kurang mampu,” pungkas Nasaruddin.