KabarPendidikan.id Kementerian Agama menjalin kerja sama dengan tiga pemerintah kabupaten di Aceh—Pidie Jaya, Aceh Tengah, dan Aceh Utara—untuk meningkatkan layanan pendidikan inklusif di madrasah.
Kesepakatan ini dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema “Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Madrasah Inklusif” yang digelar Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada 1–3 September 2025.
Kasubdit Pendidikan Vokasi dan Inklusi, Anis Masykhur, menegaskan tujuan kegiatan ini adalah memperkuat komitmen penyelenggaraan pendidikan inklusif melalui keterlibatan pemerintah daerah. Berdasarkan data Profil Belajar Siswa (PBS), jumlah peserta didik penyandang disabilitas di madrasah tercatat 476 siswa di Pidie Jaya, 456 siswa di Aceh Tengah, dan 504 siswa di Aceh Utara.
“Mereka adalah putra-putri daerah yang bersekolah di madrasah. Pertemuan ini penting untuk menegaskan apa yang harus kita lakukan bersama, melampaui sekat-sekat birokrasi,” ungkap Anis di Aceh, Rabu (3/9/2025).
Sekda Pidie Jaya, Munawir Ibrahim, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kemenag. Menurutnya, Pemkab siap mendukung pendidikan inklusif melalui koordinasi dan kerja sama sejak tahap perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan. Ia juga menekankan perlunya sosialisasi agar masyarakat memiliki pemahaman yang sama terkait pendidikan inklusif.
(DYL)