KabarPendidikan.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof. Abdul Mu’ti menggagas rencana penambahan Program Studi Perpustakaan dalam rangka meningkatkan SDM Pustakawan yang dinilai masih kurang.
Prof. Abdul Mu’ti menanggapi bahwa minat masyarakat untuk
menjadi pustakawan sangatlah rendah, terlebih lagi di tengah masa kemajuan
teknologi seperti sekarang dimana keberadaan pustakawan tidak banyak disorot
meskipun terdapat sekitar 164 ribu unit perpustakaan di Indonesia yang tersebar
menjadi perpustakaan pusat, sekolah, desa, dan lainnya.
Dalam penyampaiannya, Prof. Abdul Mu’ti mengatakan bahwa
rencana penambahan program studi perpustakaan di jenjang pendidikan tinggi ini
sebagai peningkatan SDM terutama di bidang perpustakaan yang ingin menjadi
seorang pustakawan.
”Pustakawan itu merupakan Profesi yang kurang diminati
oleh masyarakat dan juga nyaris tidak terpublikasi atau disorot publik sehingga
sering kali disebut berkerja di tengah sunyi. Oleh karena itu, kita berencana
meningkatkan prodi perpustakaan di jenjang perguruan tinggi di Indonesia,” ucap
Prof. Mu’ti.
Selanjutnya, Prof. Mu’ti menambahkan bahwa selain
penambahan prodi perpustakaan, Kemendikdasmen RI juga berencana dalam pengangkatan
pustakawan lewat dari tenaga kependidikan di sekolah yang sudah mendapatkan
pelatihan di Balai Guru Penggerak. Di balai tersebut, seluruh kompetensi guru
dan tenaga kependidikan termasuk pustakawan akan ditingkatkan serta
diberdayakan.
”Kita akan menyapkan formasi khusus untuk pustakawan sekolah. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang sebelumnya memiliki balai khusus untuk guru penggerak, kini mengubahnya menjadi Balai Guru dan Tenaga Kependidikan. Selama ini pustakawan di sekolah umumnya merupakan guru dengan tugas tambahan, sehingga perlu diberikan pelatihan khusus, misalnya melalui pelatihan singkat untuk pustakawan tingkat dasar,” pungkas Prof. Mu’ti.