Dalam rangkaian kegiatan ini,
LPPMP Uhamka sukses bekerjasama dengan Direktorat Strategi dan Sistem
Pembelajaran Transformatif, Ditjen Saintek, Kemdiksaintek, serta Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Rangkaian pelatihan ini sendiri
telah dimulai pada 5 s.d 11 Maret 2025, setelah itu dilaksanakan program magang
yang digelar di 88 sekolah yang tersebar di 23 provinsi Se-Indonesia.
Rektor Uhamka, Prof. Gunawan
Suryoputro menyebutkan program pelatihan ini merupakan salah satu agenda
penting dalam menumbuhkan semangat dalam meningkatkan kompetensi pedagogis dan
profesional para calon guru pembimbing, Selain itu, kolaborasi antar guru dari
berbagai daerah menjadi kunci dalam membangun jejaring yang kuat dan saling
mendukung.
"Ini merupakan upaya kita
Bersama untuk mendorong lahirnya inovasi serta pendekatan transformatif dalam
proses bimbingan peserta didik. Seluruh upaya ini sejalan dengan arah kebijakan
transformasi pendidikan nasional untuk menciptakan sumber daya manusia
pendidikan yang unggul, adaptif, dan mampu bersaing secara global. Mari kita
teruskan secara berkelanjutan untuk
Indonesia Emas di masa depan," ujarnya.
Dilain pihak, Prof. Najib Burhani
selaku Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, mengungkapkan program ini
merupakan langkah strategis Ditjen Saintek dalam mendorong agar sains dan
teknologi semakin membumi dan relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Ia menilai bahwa inisiatif
semacam ini penting untuk memperkuat daya saing saintek di Indonesia. Ia juga
mengapresiasi peran Uhamka dan berbagai mitra yang terus bersinergi dalam
menyukseskan kegiatan tersebut.
“Program Ini masuk dalam frame/rencana
kerja kami di Diktisaintek untuk membudayakan sains dan teknologi agar menjadi
bagian dari hidup kita sehari-hari. Program ini juga upaya dari mewujudkan
saintek yang unggul di Indonesia. Terimakasih kepada Uhamka yang terus
berkolaborasi dengan kami dan pihak-pihak lainnya untuk mendukung kegiatan
ini,” sampainya.