KabarPendidikan.id Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Konferensi Nasional (Konas) Dikdasmen Tahun 2025 untuk menyatukan perspektif, membangun kerangka kerja bersama, serta memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi tantangan pendidikan nasional.
Dalam komunikasi tertulis di Ibu Kota pada hari Selasa, Konferensi Nasional tahun ini mengusung tema “Partisipasi Seluruh Masyarakat Ciptakan Pendidikan Bermutu bagi Semua” yang menegaskan pentingnya kontribusi seluruh elemen bangsa dalam mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan yang setara di berbagai lapisan masyarakat.
Dalam sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menekankan pentingnya dukungan lintas bidang untuk meraih tujuan pendidikan nasional.
“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bagian dari upaya Kemendikdasmen untuk mendorong partisipasi, peran serta, dan dukungan dari seluruh pihak dalam menyukseskan program-program kami untuk mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” terang Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Senada dengan itu Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian meyakini keterlibatan seluruh elemen masyarakat secara aktif dan menyeluruh untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan setara bagi semua orang tentunya membutuhkan kerja sama yang erat.
“Membangun sinergi antar-pihak yang berkepentingan pendidikan dalam upaya meraih target-target pembangunan, khususnya di bidang pendidikan dasar menengah, sangatlah penting untuk menyatukan visi dan strategi,” ujar Hetifah.
Pada Konsolidasi Nasional tahun ini, berbagai isu penting di bidang pendidikan akan menjadi fokus pembahasan. Di antaranya adalah program wajib belajar 13 tahun dan upaya pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, topik pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan, serta penguatan sistem penerimaan murid baru (SPMB), juga menjadi agenda utama.
Konsolidasi ini juga akan membahas berbagai hal lain, seperti pemanfaatan Rapor Pendidikan dan Tes Kemampuan Akademik (TKA), pengelolaan guru termasuk status kepegawaiannya, serta peningkatan layanan pendidikan di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dan pendidikan inklusif. Tak kalah penting, pendidikan karakter, penguatan Bahasa Indonesia, revitalisasi bahasa daerah, dan penyusunan Rancangan Rencana Strategis Kemendikdasmen 2025–2029 juga akan dibahas dalam forum ini.
(PMA/DYL)