KabarPendidikan.id - Mahasiswa Pendidikan dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) ikut serta dan menjadi bagian dalam Kegiatan Konsinyasi I Pemutakhiran Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia (Sipebi) yang dilaksanakan pada 21-25 Oktober 2024 di Hotel Pullman Central Park, Jakarta.
Sipebi merupakan
aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Bahasa, diluncurkan sejak 28 Oktober 2021
dan pengembangannya masih dilakukan hingga kini sebagai aplikasi penyuntingan
ejaan Bahasa Indonesia dirancang untuk dapat mendeteksi dan dapat melakukan perbaikan
di berbagai jenis kesalahan penulisan mulai dari bentuk tidak baku dalam KBBI,
kata ambigu dalam KBBI, bentuk terikat, kata hubung, penggunaan kapital pada
awal kalimat, dan berbagai penggunaan imbuhan dalam Bahasa Indonesia.
Kegiatan
Konsinyasi I Pemutakhiran Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia (Sipebi)
dihadiri oleh perwakilan PBSI Uhamka yang mencakup Ira Maulidia, Hesty Sawitri,
Robiatul Adawiyyah, Rahma Bidari, Muhammad Dicky Lutan Ghazaly, Ramadhan Mulia
Artha, Jurni Amrina, Sitta Destriana, Azka Nandya, dan Nurazizah serta
didampingi oleh Deasy Wahyu Hidayati selaku Dosen Pendamping serta 85 peserta lainnya
yang terdiri atas mahasiswa terbaik dari 5 universitas yaitu Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Universitas Indonesia, Universitas Al
Azhar Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah, dan Universitas Negeri Jakarta dan
peserta umum dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dan Pusat Pengembangan dan
Perlindungan Bahasa dan Sastra.
Purnama Syae
Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka menyampaikan apresiasi dan harapannya
melalui kontribusi mahasiswa PBSI FKIP Uhamka dalam pemutakhiran aplikasi
Sipebi, dapat membantu secara langsung dalam pembentukan aplikasi ini agar
dapat digunakan oleh masyarakat nanti. Selain itu, ajang ini dapat menjadi
pengalaman penting bagi mahasiswa dalam memahami permasalahan di masyarakat.
”Kegiatan ini dapat menjadi peluang yang
sangat bagus, karena mendekatkan mahasiswa dengan pemangku kepentingan
kebahasaan dari Badan Bahasa. Mahasiswa akan lebih memahami permasalahan bahasa
kekinian dari sudut pandang pemerintah,"ujar Purnama.
Dalam sambutannya
Dewi Puspita menyampaikan bahwa keikutsertaan para mahasiswa terutama mahasiswa
dari Uhamka menjadi bagian dalam memutakhirkan aplikasi Sipebi agar dapat
membantu masyarakat dalam memperbaiki dan memahami mengenai kaidah-kaidah
bahasa indonesia sesuai dengan KBBI.
“Keterlibatan mahasiswa dalam pemutakhiran aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia Sipebi dapat menjadi langkah awal pengoptimalan fungsi aplikasi Sipebi dalam memudahkan masyarakat untuk melakukan perbaikan atau penyuntingan teks Bahasa Indonesia secara otomatis,” ucap Dewi.