KabarPendidikan.id - Tim Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknologi Industri dan Informatika Universitas Muhammadiyah Pro. DR. HAMKA (Uhamka) menjalankan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tajuk Pendampingan Penanganan Polusi Udara dengan Inovasi Taman Vertikal dan Teknologi Terbarukan Menggunakan Solar Sprinkle. Kegiatan ini didanai oleh DRTPM, Diktiristek, KEMDIKBUDRISTEK Tahun 2024 sehingga terlaksana dengan sukses, Rabu (7/8).
Tim dosen FKIP dan FTI, yang melaksanakan terdiri dari Wati Sukmawati, Gufron Amirullah, dan Rifky. Kegiatan bertujuan untuk membantu menangani polusi udara di lingkungan sekolah melalui solusi ramah lingkungan.
Wati Sukmawati selaku Dosen FKIP Uhamka menuturkan bahwa SMP Widya Manggala, Jakarta Timur, dipilih sebagai lokasi mitra kegiatan pengabdian ini. Pemilihan lokasi tersebut bukan tanpa alasan, mengingat Jakarta Timur merupakan satu diantaranya banyak wilayah yang sering mengalami tingkat polusi udara yang tinggi.
"Karena memiliki Lokasi yang dekat dengan terminal dan pasar induk. Oleh karena itu, inovasi taman vertikal berbasis Solar Sprinkle dipandang sebagai solusi tepat guna untuk mengurangi dampak polusi sekaligus memperindah lingkungan sekolah," tutur Wati.
Sementara itu, Gufron Amirullah selaku Dosen FKIP Uhamka mengatakan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang terstruktur. Tahap pertama dimulai dengan sosialisasi kepada seluruh elemen sekolah, termasuk kepala sekolah, para guru, dan siswa. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai urgensi penanganan polusi udara di area sekolah serta memperkenalkan konsep inovatif taman vertikal berbasis Solar Sprinkle
"Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan bahwa taman vertikal berfungsi sebagai penangkal polusi udara melalui penyaringan partikel-partikel berbahaya yang terbawa angin, sementara teknologi Solar Sprinkle memanfaatkan energi matahari untuk mengoptimalkan penyiraman tanaman secara otomatis. Selain manfaat ekologis, taman vertikal berbasis Solar Sprinkle juga dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa dalam memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan, teknologi, dan lingkungan hidup," ujar Gufron.
Di pihak lain, Rifky selaku Dosen FTII Uhamka menyampaikan, penggunaan energi terbarukan dari tenaga surya menunjukkan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Setelah tahap sosialisasi, dilanjutkan dengan pemasangan alat inovasi taman vertikal berbasis Solar Sprinkle di lingkungan sekolah.
"Tim pengabdian bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menentukan lokasi strategis dalam pemasangan, sehingga tidak hanya berfungsi maksimal dalam menangani polusi udara, tetapi juga memberikan nilai estetika pada lingkungan sekolah. Alat inovasi ini dipasang di dinding sekolah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dengan baik, dan kini menjadi ruang hijau yang dapat diakses oleh seluruh warga sekolah.
Setelah proses pemasangan selesai, dilakukan tahap akhir yaitu sosialisasi teknis tentang cara pemeliharaan taman vertikal dan penggunaan Solar Sprinkle kepada pihak sekolah," ucap Rifky.
Tim pengabdian memberikan pelatihan kepada petugas kebersihan sekolah serta guru-guru yang akan bertanggung jawab dalam merawat taman vertikal tersebut. Dengan teknologi Solar Sprinkle, sistem penyiraman taman akan berlangsung secara otomatis, sehingga perawatan taman menjadi lebih efisien.
Sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam kegiatan ini, tim pengabdian Uhamka juga menyerahkan satu set alat inovasi taman vertikal berbasis Solar Sprinkle kepada pihak SMP Widya Manggala. Alat ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam pengelolaan lingkungan sekolah, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi para siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup dan memanfaatkan teknologi terbarukan. Kepala sekolah SMP Widya Manggala, beserta para guru dan siswa, menyambut dengan antusias penyerahan alat ini.
Inovasi taman vertikal berbasis Solar Sprinkle ini diharapkan dapat berfungsi sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi polusi udara di area sekolah. Taman vertikal memiliki kemampuan untuk menyaring udara dari partikel-partikel berbahaya, sementara teknologi Solar Sprinkle menjamin keberlanjutan taman dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama untuk penyiraman.
Selain itu, inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Jakarta dan daerah lain di Indonesia untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam penanganan polusi udara. Dengan semakin banyaknya sekolah yang mengadopsi konsep taman vertikal berbasis teknologi, diharapkan lingkungan sekolah menjadi lebih sehat dan nyaman bagi siswa, serta berkontribusi pada upaya pengurangan emisi polutan di lingkungan perkotaan. Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Uhamka dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama dalam memanfaatkan teknologi terbarukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.