Wadek Fpsi Uhamka Maknai Indahnya Islam melalui Sudut Pandang Psikologi

Sabtu, 27 Januari 2024 | 10:00 WIB Last Updated 2024-01-28T00:31:51Z


KabarPendidikan.id
- Ilham Mundzir Wakil Dekan III dan IV Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menjadi narasumber dalam acara Teras TVMU yang digawangi oleh TV Muhammadiyah dengan mengangkat tema Integrasi Islam dan Psikologi, Sabtu (27/1).


Pada acara ini, Ilham Mundzir menyebutkan Fakultas Psikologi Uhamka terus berupaya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan meluluskan lulusan yang unggul. Fakultas yang telah hadir sejak tahun 2003 ini menggunakan kurikulum berbasis kompetensi sehingga mahasiswa memiliki skill yang mumpuni. Fpsi Uhamka juga menghadirkan pembelajaran yang multikultural serta mengelaborasikan kemampuan mahasiswa melalui organisasi dan club-club mahasiswa.


“Psikologi Uhamka telah hadir sejak tahun 2003 dan telah terkareditasi A. Kami di Psikologi Uhamka menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Kami tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif mahasiswa, tapi juga skill yang mereka miliki. FPSI Uhamka menerapkan lingkungan belajar yang multikultural sehingga mahasiswa suda paham akan toleransi akan perbedaan. Keunggulan yang kami miliki lainnya adalah FPSi Uhamka memiliki club-club mahasiswa untuk mengelevasi kemampuan mereka. Kami juga aktif di program-program MBKM," ujarnya.


Ilham Mundzir juga membagikan tiga integrasi keislaman ke dalam psikologi, diantaranya peran Islam sebagai agama sebagai rahmat bagi seluruh alam, Islam sebagai media untuk meregulasi emosi, dan Islam sebagai pemecahan masalah.


“Terdapat tiga konsep integrasi keislaman dalam psikologi ini, yang pertama Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Ini berarti Islam menyediakan mekanisme yang berguna bagi psikologi manusia. Misalnya dalam Islam kita diajarkan tentang Hak dan kewajiban seorang Muslim atas Muslim lainnya, seperti menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dsb. Dalam psikologi ini disebut dengan dukungan sosial. Yang kedua, agama penting untuk kita meregulasi emosi. Dan yang terakhir Islam sebagai pemecahan masalah. Dalam psikologi ini dikenal dengan coping stress," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wadek Fpsi Uhamka Maknai Indahnya Islam melalui Sudut Pandang Psikologi

Trending Now

Iklan

iklan