KabarPendidikan.id - Polisi menyatakan tragedi jatuhnya siswa di SMP Negeri 132 Jakarta, Cengkareng, ialah murni kecelakaan.
Kapolres Metro
Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan peristiwa ini tak ada hubungannya
dengan aksi bullying. Menurut penjelasannya, korban terjatuh karena
terpeleset ketika berupaya melompat dari kursi.
“Itu murni
kecelakaan,” tegas M Syahduddi.
Selanjutnya,
Syahduddi juga menyebut memang banyak siswa yang kerap kali merokok di dekat
jendela tempat jatuhnya korban berinisial DR itu.
“Benar, sering
digunakan untuk merokok,” jelasnya.
Sebelumnya, telah
terjadi tragedi jatuhnya seorang siswa dari lantai 4 hingga tewas di SMP Negeri
132 Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat pada Senin (9/10) sekitar pukul 09.45
WIB.
Kapolsek Cengkareng
Kompol Hasoloan menduga korban terpeleset hingga jatuh dari lantai 4. Hal itu
didasari keterangan saksi yang menyebut korban ingin merokok secara diam-diam
di dekat jendela ruang kelas yang tidak berteralis.
“Keterangan dari
kita di lokasi ini, ada keinginan melakukan aktivitas merokok,” ucap Hasoloan
Situmorang, Senin (9/10).
Tragedi jatuhnya
siswa di sekolah kali ini bukan satu-satunya. Sebelumnya kejadian serupa
menimpa siswa kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang juga jatuh dari
lantai 4 pada Selasa (26/9).
Penjabat (Pj)
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi dua kasus itu. Atas dua kasus
siswa yang tewas jatuh dari sekolah, Heru mendesak Dinas Pendidikan (Disdik)
DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi.
“Kemarin waktu
ngumpul saya sudah minta Dinas Pendidikan untuk evaluasi. Baik anak-anak
sekolah, maupun bangunannya sangat perlu dievaluasi,” ujarnya di Gedung DPRD
DKI Jakarta pada Senin (9/10).
Bulan Daya
Tazkiyyah/adp