Studi Terbaru Kemendikbudristek: 25% Peserta Didik di Indonesia Alami Perundungan

Selasa, 30 Mei 2023 | 14:00 WIB Last Updated 2023-05-30T07:00:17Z

 


KabarPendidikan.id - Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, mendorong usaha yang konsisten dalam mencegah dan mengatasi perundungan di sekolah. Dia menganggap bahwa tindakan ini sangat penting untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan yang efektif, yang pada gilirannya akan membantu membangun sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik.

 

"Langkah untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari aksi-aksi perundungan harus terus ditingkatkan, demi lancarnya proses peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air," kata perempuan yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

 

Menurut catatan resmi Kemendikbudristek, hasil dari Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 25% peserta didik di Indonesia mengalami berbagai bentuk perundungan.

 

Dalam rangka tersebut, pemerintah telah berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia untuk melaksanakan program Roots. Program ini merupakan inisiatif pencegahan perundungan di lingkungan sekolah yang telah dikembangkan oleh UNICEF Indonesia sejak tahun 2017. Program ini melibatkan partisipasi dari akademisi, praktisi pendidikan, dan ahli perlindungan anak.

 

Dengan meluncurkan program Roots sejak tahun 2021, pemerintah telah memberikan pendampingan kepada 7.369 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di 489 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Program ini juga telah melatih 13.754 fasilitator guru yang berfokus pada pencegahan perundungan di tingkat SMP dan SMA/SMK.

 

Rerie memberikan penghargaan terhadap berbagai tindakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi perundungan di lingkungan pendidikan. Dia juga berharap bahwa upaya pencegahan perundungan ini dapat diimplementasikan dengan cara yang dapat diukur dan terukur.

 

Menurut anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, pemerintah daerah dan pengelola institusi pendidikan perlu bekerjasama secara aktif untuk mendukung segala upaya pencegahan dan penanganan perundungan di lingkungan pendidikan.

 

Di samping itu, dia juga mengharapkan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat memprioritaskan berbagai upaya untuk meningkatkan kelancaran proses pendidikan di Indonesia. Hal ini sangat penting karena akan berdampak pada keberhasilan program pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik.

 

(Umar Syaid/SAN)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Studi Terbaru Kemendikbudristek: 25% Peserta Didik di Indonesia Alami Perundungan

Trending Now

Iklan

iklan