Harga BBM Naik : Solusi atau Beban bagi Masyarakat?

Jumat, 27 Januari 2023 | 20:47 WIB Last Updated 2023-02-15T14:51:57Z

  



Oleh : Shelly Dwi Setyorini

Mahasiswa 

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin itulah ungkapan inilah yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan bangsa Indonesia saat ini. Tak lama setelah dihantam badai pandemi yang telah menghancurkan fondasi kehidupan ekonomi, sosial, dan pendidikan, kini masyarakat kita harus menelan pil pahit. Di saat harga minyak dunia tengah turun, pemerintah justru membuat kebijakan yang sangat memberatkan rakyat kecil dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara signifikan. Akibatnya, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dipastikan akan mengalami kenaikan yang tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan masyarakat. Pemerintah akhirnya memutuskan mengurangi anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Akibatnya, harga beberapa jenis BBM bersubsidi mengalami kenaikan. BBM sendiri mengacu pada suatu materi atau material yang dapat diubah menjadi energi untuk memanipulasi. BBM berupa bahan bakar minyak seperti, bensin, solar, minyak ,elpiji, dll,  yang kini menjadi perbincangan konflik BBM naik pada bulan September 2022 banyak masyarakat yang tidak terima dengan kenaikan BBM tersebut BBM naik di sebabkan  karena inflasi capai 0,77 dengan harga Rp. 7.650 kini menjadi Rp 10.000 per liter itu pertalite sedangkan BBM lainnya juga naik, dari penelitian bersumber dari Kompas.com yang saya rangkum yaitu kenaikan BBM dikarenakan invlasi yang bertambah dari bulan kebulan, pemerintah akan menyubang atau salurkan subsidi Rp 1,2 juta.

Kenaikan BBM ini banyak kalangan tidak terima atas kenaikan harga BBM terutama dari masyarakat kecil hingga mahasiswa. Maka dari itu banyak mahasiswa dan masyarakat yang melakukan demo atau unjuk rasa atas ketidak terimaan kenaikan harga BBM ini. Masyarakat dan mahasiswa melakukan unjuk rasa dengan mendatangi gedung DPR untuk tidak menaikkan harga BBM, karena adanya kenaikan BBM seperti tarif transportasi lainnya pun ikut naik harga menyesuaikan kenaikan harga BBM. Dengan unjuk rasa mahasiswa atau masyarakat ada yang menyebut bahwa unjuk rasa diterima oleh pemerintah dan kenaikan dicabu adapun yang bilang sebaliknya, karena kenaikan BBM berimbas kepada semua masyarakat. Dan umumnya berpengaruh pada ekonomi bawah yang tidak mampu untuk kenaikan BBM tersebut tetapi harus menerimanya. Sebab, kenaikan harga BBM ini secara otomatis akan meningkatkan harga sembako, kemudian tarif transportasi umum, dan dampak lain yang berimbas langsung ke masyarakat bawah.

Dalam pandangan saya, kenaikan harga BBM di tengah ekonomi masyarakat yang masih sulit bukanlah keputusan yang tepat. Kebijakan tersebut hanya akan membuat beban rakyat kecil semakin bertambah berat saja. Keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi itu dinilai merupakan kebijakan yang semena-mena tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat. Adapun Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan kepada masyarakat bukanlah solusi terbaik untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh masyarakat. Jumlah dana yang tidak seberapa itu tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat untuk menyambung hidup ataupun untuk memulai modal usaha. Oleh karena itu, saya berpandangan, sebaiknya pemerintah meninjau kembali kebijakan atas kenaikan harga BBM tersebut apabila pemerintah benar – benar berpihak pada rakyat. Selain itu, pemerintah hendaknya lebih fokus pada masyarakat kecil, karena ekonomi mereka belom sepenuhnya pulih dari pandemi, tapi sudah dihantam oleh kenaikan harga BBM.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Harga BBM Naik : Solusi atau Beban bagi Masyarakat?

Trending Now

Iklan

iklan