FFS Uhamka Lakukan Upaya Pencegahan COVID-19 dan Pembuatan Handsanitizer di Pulau Pari

Jumat, 22 Juli 2022 | 08:46 WIB Last Updated 2022-08-25T01:47:18Z

 


KabarPendidikan.id Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) sebagai kampus terakreditasi Unggul dan kampus terbaik Islam terus mengembangkan wawasan mahasiswanya dalam setiap aspek. Hingga saat ini, Uhamka memiliki 44 program studi dari 9 Fakultas dan Sekolah Pascasarjana. Pada kesempatan kali ini, Uhamka menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan mengenalkan perilaku hidup sehat dan pembuatan handsanitizer di Pulau Pari atas kerjasama dengan LPPM Uhamka.


Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan di SD-SMPN SATU ATAP 01 Pulau Pari. Pesertanya terdiri dari guru-guru SD-SMPN dengan kisaran usia bervariasi. Rangkaian kegiatan ini berupa presentasi mengenai Covid-19 serta pembuatan handsanitizer yang dibawakan langsung oleh Fujianti selaku Dosen Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Uhamka.


Fujianti menjelaskan mengenai apa itu penyakit Covid-19, bagaimana penularannya, kemudian bagaimana cara mencegah penularan tersebut. Menurutnya, meskipun pada saat ini resiko kematian pada penderita Covid-19 sudah menurun secara signifikan, gejala Covid-19 lebih ringan, serta banyaknya penduduk yang telah divaksin, tidak membuat kita lengah dalam menaati dan menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada.


“Karena protokol kesehatan ini sangat baik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit terutama yang dapat ditularkan melalui pernafasan, benda-benda yang terkontaminasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat setempat tetap bisa menaati protokol kesehatan yang ada. Selain dapat mencegah penyakit menular, protokol kesehatan juga dapat meningkatkan pariwasata,” ujar Fuji.


Selanjutnya, Fujianti menjelaskan mengenai pembuatan handsanitizer juga dipaparkan dalam presentasi. Proses pembuatan handsanitizer sangat mudah, dapat dilakukan sendiri di rumah. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan handsanitizer adalah lidah buaya, gliserin, essens green tea, dan etanol.


“Dalam membuat hand sanitizer, bahan utama untuk membunuh kuman adalah etanol atau alcohol. Essens greentea sebagai pengharum bisa diganti dengan aroma bunga atau lidah buaya. Cara pembuatannya, yang pertama pisahkan lidah buaya dari kulitnya dan haluskan gel lidah buaya dengan alat penghalus. Kemudian saring gel lidah buaya yang sudah dihaluskan dan masukkan ke dalam botol spray. Tambahkan alkohol, gunakan perbandingan alkohol lebih banyak dari gel lidah buaya. Lalu tambahkan perasan essens greentea dan hand sanitizer siap digunakan,” jelasnya.


Tim Fujianti berharap guru-guru SDN-SMPN SATU ATAP 01 Pulau Pari menerapkan protokol kesehatan dan mengajarkannya kepada murid-murid SD-SMP serta masyarakat setempat.

“Dengan menaati protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan, selain dapat mencegah penyakit menular, juga dapat meningkatkan pariwisata Pulau Pari, meningkatkan kenyamanan bagi para wisatawan, dan akan membantu perekonomian pariwisata Pulau Pari. Kondisi pandemi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan handsanitizer juga bisa memberdayakan masyarakat untuk membuat handsanitizer sendiri sehingga lebih ekonomis,” jelas Fuji.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FFS Uhamka Lakukan Upaya Pencegahan COVID-19 dan Pembuatan Handsanitizer di Pulau Pari

Trending Now

Iklan

iklan