Gubernur Jawa Tengah Tekankan Antikorupsi di Lingkungan Sekolah

Jumat, 20 Mei 2022 | 15:46 WIB Last Updated 2022-05-21T08:48:38Z

 



Kabarpendidikan.id Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah akan memperbaiki gedung sekolah di Jawa Tengah yang kondisinya sudah tidak memadai. Pembangunan tersebut masih berupa pungutan liar di lingkungan pendidikan.

Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat membuka kegiatan Sosialisasi Integritas dan Pendidikan Antikorupsi Provinsi Jateng Tahun 2022 secara daring, Kamis (19/5/2022).


Guru se-Jawa Tengah dan perwakilan KPK RI ikut hadir dalam acara tersebut.


Hal yang mendasari kegiatan tersebut adalah Ganjar melihat wali murid memberikan bingkisan kepada guru ketika pengambilan rapot anaknya.


“Rasanya hal seperti ini harus dihentikan, karena nanti turunannya akan banyak sekali muncul di sekolah,” kata Ganjar.


Menurutnya, mulai dari sini akan muncul permintaan yang membebani masyarakat, tentunya dalam urusan orang tua. Mulai dari terkait pembangunan rumah ibadah, hingga perbaikan fasilitas seperti ruang kelas.


“Mereka berkata hal itu akan menjadi legacy kepala sekolahnya lah. Akhirnya membebani masyarakat, membebani rakyat,” ujar Ganjar.


Untuk mencegah itu, Ganjar meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar mencatat jumlah gedung dan bangunan sekolah di Jateng yang rusak. Selain itu, ia juga meminta Dinas Pendidikan untuk menghitung anggaran yang akan dialokasikan.


Meski begitu, Ganjar tidak melarang penarikan iuran dari wali murid yang dilakukan sekolah. Tetapi dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara tepat, adil, dan terbuka. Dalam hal in, komite dan orang tua wajib harus ikut terlibat.


“Diperlukan tanda persetujuan yang menyatakan bahwa setuju dengan keputusan itu. Jika setuju silakan jalan, jika tidak, jangan dijalankan, dan ketika ada yang tidak mampu, tidak boleh dipaksa,” tegas Ganjar.


Ganjar selalu mengingatkan kepada tiap guru yang ditemuinya. Tetapi, Ganjar masih menemui kasus tersebut. Dimana guru atau kepala sekolah yang nekat melakukan pungli.


“Dengan terpaksa saya harus memperingatkan beberapa kepala sekolah. Dan ini merupakan peringatan keras,” kata Ganjar.


Ia menegaskan, orientasi guru di sekolah mendidik siswa agar berintegritas tinggi. Seharusnya guru dapat memulai budaya antikorupsi dari diri sendiri.


Ganjar menambahkan, pemerintah harus terus melakukan pemerataan infrastruktur sekolah di Jateng. Bukan hanya itu, komunikasi antar guru dan dinas juga penting mengenai hal itu.

DYL

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gubernur Jawa Tengah Tekankan Antikorupsi di Lingkungan Sekolah

Trending Now

Iklan

iklan