FK Unair Dukung Program Pendidikan Dokter Spesialis bagi TN

Rabu, 20 April 2022 | 11:44 WIB Last Updated 2022-04-20T12:55:21Z

 


Kabarpendidikan.id
 - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) berupaya menerapkan program pendidikan dokter spesialis (PPDS), khususnya bagi dokter bedah. Rombongan FK Unair juga mengunjungi RSPAD Gatot Soebroto untuk menindaklanjuti kerja sama program PPDS hybrid. 

Sembilan program studi (prodi) FK Unair rencananya akan siap melaksanakan kuliah hybrid untuk program PPDS dari dokter bedah. Untuk setiap PPDS baru, sembilan program studi FK Unair siap menerima dokter bedah yang ingin melanjutkan pendidikannya. 

“Setiap mata kuliah menerima 3-4 PPDS ,” ujar Dekan FK Unair, Prof dr Budi Santoso SpOG (K).

Dengan adanya pembatasan alokasi PPDS hybrid, diharapkan dokter bedah yang akan didaftarkan menjadi dokter pilihan. Artinya, mereka dipilih berdasarkan kemampuan dan kesesuaian minat. 

“Karena kuotanya 30 orang. Seleksi minimal 50 orang. Jika target tidak tercapai, seleksi akan diperpanjang,” imbuhnya.
 
Sejauh ini, FK Unair memiliki sembilan jurusan yang bersedia menerima PPDS hybrid dari ahli bedah, yaitu prodi ilmu bedah, bedah saraf, anestesi dan reanimasi, pediatri, obstetri dan ginekologi, radiologi, kardiologi dan bedah vaskular, ilmu penyakit dalam, serta bedah plastik rekonstruksi dan estetik. 

“Pemilihan penerimaan PPDS baru akan dimulai Juli mendatang,” tambahnya. 

Pria yang akrab disapa Bus itu mengatakan, TNI punya waktu tiga bulan untuk menginformasikan dan menyiapkan calon PPDS. 

"Kami masih punya waktu untuk berbagi tentang PPDS hybrid," katanya. 

Panglima TNI, Muhammad Andika Perkasa mengatakan TNI akan mendanai beasiswa awal untuk mahasiswa PPDS. Dukungan ini dimaksudkan untuk mendorong PPDS TNI memperdalam ilmunya di FK Unair. 

"Kami juga menginstruksikan ahli bedah untuk segera memberitahukan program hybrid PPDS," tambahnya. 

Andika berharap program hybrid PPDS ini dapat meningkatkan kapabilitas ahli bedah Indonesia. Selain itu, memperkuat rumah sakit militer yang terkena dampak langsung pemerataan ahli bedah di Indonesia.
 
“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk membantu penempatan tenaga medis di Indonesia,” tuturnya. 

Sebelumnya, Unair dan TNI menandatangani Nota Kesepahamanan atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pelatihan Hybrid untuk Ahli Bedah. Pendidikan hybrid mencakup semua standar akademik, mulai dari penerimaan, kurikulum, kompetensi hingga kriteria penyelesaian yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh FK Unair.

(ADP)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FK Unair Dukung Program Pendidikan Dokter Spesialis bagi TN

Trending Now

Iklan

iklan