Karya Suminarti
Mahasiswa FEB Uhamka
Untuk memulai sebuah bisnis memanglah tidak semudah yang kita bayangkan, dimasa seperti ini banyak sekali dari kalangan mahasiswa yang memulai bisnisnya, bukan hanya sekedar hobi akan tetapi ada tuntutan didalamnya. Seperti yang kita ketahui pandemi belumlah berakhir, pandemi ini membawa banyak sekali perubahan bagi tatanan kehidupan kita, baik dari sisi sosial, ekonomi dan sebagainya. Pandemi ini mengharuskan kita untuk melakukan segala aktifitas secara online/daring, tidak terkecuali dalam hal berbisnis.
Bisnis online merupakan sebuah bisnis yang dijalankan dengan mengandalkan internet dan perangkat kerja seperti komputer, laptop, dan smartphone. Tahukah kamu bahwa bisnis online ini sudah ada sejak tahun 2000an? Kemudian, pada tahun 2005 mulai bermunculan marketplace dan online shop baru yang menjual berbagai macam barang.
Dewasa ini, bisnis online sudah menjadi primadona dalam dunia bisnis, sejak pandemi melanda Indonesia kurang lebih 2 tahun lalu, bisnis online semakin banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. hal ini membuka kesempatan bagi muda-mudi Indonesia yang menyukai dan tertarik pada dunia bisnis. Seperti yang kita ketahui bisnis online memberikan banyak keuntungan, salah satunya ialah jangkauan pasar yang luas, namun tidak menutup kemungkinan adanya hambatan bagi muda-mudi yang ingin memulai bisnis online yang banyak digandrungi masyarakat.
Memulai suatu bisnis tidaklah selalu lancar, dan jalan yang kita lalui pun tidaklah semulus yang kita bayangkan, akan ada banyak hambatan dan tantangan yang terus mencoba menghalangi perjalanan kita. Hambatan-hambatan yang biasanya dirasakan oleh para perintis bisnis dalam mamulai bisnis online diantaranya ialah:
Kurangnya modal
Bagi mereka yang ingin memulai bisnis sendiri, bukan sebagai reseller atau dropshiper modal merupakan bagian penting untuk terciptanya suatu bisnis. Membicarakan masalah modal, mungkin dari kalian berfikir bahwa hambatan modal dapat teratasi dengan mengajukan bantuan yang diberikan oleh pemerintah, akan tetapi persyaratan yang diperlukan serta proses yang cukup memakan waktu membuat para perintis bisnis ini enggan untuk mengajukan bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah.
Kurang percaya diri
Hambatan yang satu ini, merupakan hambatan internal yang sering dirasakan para perintis bisnis, hal ini tercipta karena banyaknya pesaing bisnis yang dirasa lebih baik darinya. Situasi seperti ini cukup sulit dipecahkan jika tidak ada dukungan dan masukan dari orang-orang sekitar.
Kurangnya relasi sebagai wadah promosi dan pemasaran
Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis online akan semakin maju dan dikenal banyak orang dengan promosi yang dilakukan, kurangnya relasi dapat menjadi hambatan untuk mempertahankan dan membesarkan bisnis online, hambatan ini dapat diatas dengan mencoba bantuan dari selebgram-selebgram yang kini kian marak mempromosikan dan memasarkan barang-barang yang dijual oleh online shop, akan tetapi hal ini mungkin akan membutuhkan biaya tambahan yang cukup menguras kantong, dan rasanya tidak cocok untuk para perintis bisnis dengan modal yang terbilang kecil.
Sulit membangun kepercayaan konsumen
Hambatan berikutnya adalah sulit membangun kepercayaan konsumen, yaitu hal yang pasti dirasakan oleh para perintis bisnis online saat memulai bisnisnya. Ini dikarenakan, dalam berbelanja online konsumen akan jauh lebih berhati-hati dalam memilih toko tempat mereka berbelanja, mereka akan cenderung memilih toko dengan rating tinggi, dan ulasan produk yang baik dengan bintang 4/5 atau bahkan 5/5. Oleh sebab itu perintis bisnis online akan merasa cukup sulit untuk mendapat kepercayaan dari konsumen karena rating yang dimilki masih rendah dan ulasan produk yang belum seberapa.
Kunci utama dalam memulai bisnis adalah tekad yang kuat, dengan begitu usaha kita tidak dapat dengan mudah dipatahkan, dan seiring berjalannya waktu kita akan semakin yakin dan percaya diri atas usaha yang kita lakukan untuk membangun sebuah bisnis online, karena “kesuksesan terlahir dari ketidaknyamanan”.