Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Fikes UHAMKA
Rematik atau artritis adalah peradangan dan nyeri yang terjadi pada sendi. Mitosnya, ini terkait dengan mandi saat malam hari. Benarkah mandi malam penyebab rematik?
Menurut Arthritis Foundation, rematik biasa dimulai pada usia 30-60 tahun, dan lebih banyak diderita oleh wanita.Peradangan yang terjadi pada sendi dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya gaya hidup atau keturunan.Namun, terdapat mitos yang beredar di masyarakat, jika mandi malam bikin rematik.
Seperti dilansir laman Medical News Today, dalam istilah medis, rematik disebut dengan rheumatoid arthritis (RA). Rematik masuk ke dalam kelompok penyakit autoimun . Ini kondisi di mana sel-sel pertahanan tubuh menyerang organ tubuh. Dalam kasus rematik, bagian yang lebih banyak diserang adalah persendian.
Karena bagian tubuh yang diserang adalah persendian, maka dari itu mandi malam bukanlah penyebab tunggal dari rematik. Namun, mandi malam memang tidak disarankan para penderita rematik. Mandi malam yang menimbulkan sensasi rasa dingin akan semakin memperparah rasa nyeri.Bila terpaksa harus mandi malam, sebaiknya gunakan air hangat untuk menghindari rasa nyeri bertambah parah. Mandi malam dengan air dingin memang tidak direkomendasikan. Dr. Mahesa Paranadipa dari Ikatan Dokter Indonesia menerangkan, di Indonesia mengatakan bahawa mandi di malam hari sebenarnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Menurut Mahesa, suhu tubuh meningkat seiring menjalani hari. Jadi saat mandi di malam hari dan suhu tubuh secara keseluruhan relatif lebih dingin, air bisa ‘mengejutkan’ metabolisme tubuh . “Ini seperti menuangkan air dingin ke dalam gelas panas, akan pecah,” jelasnya. Mengapa airnya dingin? Karena menurut dr. Mahesa, banyak orang Indonesia yang memiliki penampungan air tradisional dan gayung untuk mandi, bukan pancuran air panas yang berdiri sendiri. Jadi, dalam situasi seperti ini, lebih baik menunggu dan tidur beberapa jam sekitar 90 menit agar metabolisme bisa pulih.