Waspadai Toxic Productivity di Kalangan Remaja

Jumat, 17 Desember 2021 | 10:06 WIB Last Updated 2021-12-17T03:06:00Z



Oleh : Siti Maslihatul Yumna

Mahasiswi FIKES Uhamka


Selama masa pandemi, untuk memenuhi kegiatan sehari hari dengan hal bermanfaat tak jarang remaja saat ini sering mengikuti berbagai kegiatan secara online. Mulai dari webinar, magang dan kegiatan ekstrakulikuler pun diadakan secara daring. Bahkan sampai melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu dan melupakan kegiatan penting lainnya seperti makan. Terutama di jaman yang semakin canggih ini, banyak orang beralasan untuk mengejar perkembangan tersebut tanpa tertinggal. Sehingga mereka saling berlomba lomba mencari kegiatan yang akan menguntungkan mereka ketika masuk ke dalam ranah pekerjaan. Namun bukannya menjadi hal bagus, orang salah mengartikan produktivitas tersebut dan malah menimbulkan kebiasaan baru bernama Toxic Productivity. Toxic productivity sendiri menurut Dr. Julie Smith - seorang psikolog klinis dari Hampshire, Inggris, adalah sebuah obsesi untuk mengembangkan diri dan merasa selalu bersalah jika tidak bisa melakukan banyak hal.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Waspadai Toxic Productivity di Kalangan Remaja

Trending Now

Iklan

iklan