Mengulik Kembali Kasus Bully

Kamis, 30 September 2021 | 12:00 WIB Last Updated 2021-09-30T13:41:41Z

 



Karya Revina Herdian

Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka

Menurut Wikipedia, Penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. 

Secara sadar atau tidak pembullyan sering terjadi di sekitar kita. Kasus bullying semakin marak terjadi di Indonesia akhir – akhir ini, ibukota juga tidak luput dari terjadinya kasus bullying. Seperti yang terjadi  di SMK N 65 Jakarta tahun 2017 lalu, Mari kita ulik kembali kasus pembullyan ini.

Awal terjadinya kasus pembullyan ini tercium oleh media karena adanya seorang siswi berinsial IN kelas X (pada saat itu) melakukan siaran langsung atau Insta-Story di Facebook. Lalu ada sebuah akun gosip yang cukup terkenal mengunggah ulang siaran langsung atau Insta-Story tersebut dan menjadi viral. Dalam video tersebut terlihat sang pelaku yang berinsial RAS melakukan pembullyan dengan cara menendang, memukul, dan juga memberikan tamparan terhadap beberapa korban. 

Setelah video itupun viral, Sudin Pendidikan Wilayah I melakukan penulusuran dan penyidikan dibantu oleh pihak sekolah. Lalu ditelusuri lebih lanjut terdapat korban – korban yang sudah diketahui yaitu  S, AR, P, R yang pada saat itu siswa kelas X dan AS siswa kelas XI. Walau kelimanya tidak melaporkan kepada pihak yang berwajib, kasus ini tetap berlanjut. 

Tindakan yang dilakukan selanjutnya oleh pihak sekolah terhadap RAS adalah memulangkannya pada orang tua alias dikeluarkan dari sekolah, walau RAS ini terkenal sebagai anak yang pintar dalam bidang akademisnya tapi tetap saja tidak berlaku. 

RAS sudah secara tertulis dan lisan membuat pernyataan. Ia juga meminta maaf kepada beberapa pihak yang dirugikannya. Masalah ini dianggap sudah selesai dengan dikeluarkannya RAS oleh pihak sekolah. 

Seorang pembully seperti RAS juga memilki beberpa faktor yang menyebabkannya melakukan bullying di sekolah, yaitu adanya masalah internal seperti masalah keluarga yang terjadi dan menyebabkan pelaku ‘mencari perhatian’ dari pihak keluarga dengan cara kekerasan agar diperhatikan. 

Ada juga beberapa faktor lain yang menyebabkan seseorang melakukan bullying yaitu, pernah jadi korban kekerasan sehingga seseorang tersebut ingin membalaskan apa yang dulunya pernah terjadi padanya, ingin berkuasa juga termasuk dalam fakto penyebab karena ada seseorang yang haus kekuasaan jadi ingin pengakuan dari orang – orang sekitarnya, lalu juga pola asuh keluarga juga faktor penting dalam hal ini, krisis identitas dan faktor pubertas biasanya terjadi dikalangan para remaja yang masih labil dan ingin mencari jati dirinya dengan cara menjadi ketua atau anggota suatu geng. 

Pembullyan ini bisa dilakukan oleh siapapun, bahkan sering terjadi dari orang – orang yang tidak kita kira seperti dalam kasus RAS, ia adalah anak yang cukup pintar disekolahnya, jadi siswa pintar juga tidak luput dari pembullyan (bisa menjadi pelaku ataupun korban juga).

Ada juga penyebab seseorang terbully yaitu biasanya yang sering terjadi adalah faktor ras seseorang yang  berbeda memasuki satu lingkungan dan dianggap sebagai minoritas. Lalu penampilan fisik seseorang juga menjadi penyebab bully, seorang memiliki penampilan fisik yang dianggap berbeda dengan anak lain pada umumnya. Ada juga yang baru sering terjadi akhir – akhir ini yaitu orientasi seksual, seseorang yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dari yang lain dianggap tidak normal dan akan terkena bully. 

Kasus pembullyan ini seharusnya diatasi atau sebisa mungkin dicegah agar tidak ada korban lagi. Berikut cara mengatasi bullying : 

- Bercerita pada orang yang lebih dewasa jika menjadi korban bullying, jangan takut untuk berbicara. Jika bullying masih terjadi di Kawasan sekolah, segeralah lapor pada guru.

- Jika memiliki teman yang menjadi korban bully harus di bantu dan jangan takut, lalu juga beri dukungan pada korban.

- Jadi lebih percaya diri dan tingkatkan keberanian.

Lalu dampak – dampak dari bullying ini juga bisa dibilang sangat serius, contohnya :

- korban bisa mengalami trauma dan psikis juga terganggu

- tidak ingin berbaur dan bersosial lagi.

- Memiliki ketakutan dan kecemasan yang tinggi terhadap orang – orang terlebih yang disekitar.

- Mengalami permasalahn di sekolah

- Terkadang korban bisa sampai berpikiran atau melakukan bunuh diri karena sudah tidak kuat dengan segala bullying yang terjadi oleh dari dirinya


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengulik Kembali Kasus Bully

Trending Now

Iklan

iklan