Vaksinasi pada anak membawa angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia

Sabtu, 10 Juli 2021 | 10:49 WIB Last Updated 2021-07-18T04:42:41Z

 

Kabarpendidikan.id Setelah vaksinasi pada orang dewasa sudah lebih dulu dilakukan, awal Juli 2021 ini program vaksin Covid-19 mulai diperluas ke anak-anak usia 12-17 tahun. Hal ini tentu saja membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia, setelah lebih dari setahun kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring).

 

Seperti diketahui, PJJ daring setahun terakhir ini banyak menyisakan persoalan. Mulai dari penyampaian materi yang tak bisa maksimal dikarenakan penerimaan siswa terhadap materi pelajaran sangat beragam, hingga keluhan dari orangtua yang sudah kewalahan mengajari siswa di rumah. Loss learning pun kini bisa menjadi ancaman bagi pendidikan Indonesia

 

Selain itu, PJJ juga menyebabkan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa. Menurut Esther M Daely, perwakilan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menjadi satu pembicara dalam sesi Focus Group Discussion berjudul ‘Vaksinasi dan Pendidikan’ yang dihelat oleh Kontan dan BNPB melalui kanal Youtube Kontan TV menyampaikan bahwa interaksi dan sosialisasi ini penting buat ke depan, bagaimana dia mengelola emosi, problem solving ini lebih bagus dengan tatap muka langsung dan akan berpengaruh sekali di dunia kerja nantinya.

 

Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu, pemerintah sempat memberikan opsi pilihan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Dalam opsi ini, pemerintah pun telah melakukan kajian mendalam dengan tujuan menyelamatkan peserta didik (siswa) dan tenaga pendidik (guru). Bahkan, Pemprov DKI sudah melakukan uji coba dengan melibatkan 85 sekolah medio April – Juni 2021.

 

Sayangnya, peningkatan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa pekan ini mengharuskan pemerintah menunda program PTM Terbatas . “Kondisi sekarang ini seperti buah simalakama. Jika melaksanakan PTM Terbatas maka yang dipertaruhkan adalah keselamatan jiwa peserta didik dan tenaga pendidik, sedangkan jika tetap melakukan PJJ maka banyak peserta didik yang akan tertinggal dalam pembelajaran,” tutur Esther. 

 

Alhasil,  vaksinasi yang terus menerus digencarkan baik untuk pendidik maupun peserta didik menjadi salah satu jawaban dari situasi ini. Jika semua unsur dalam sekolah sudah mendapatkan vaksin, pembelajaran secara tatap muka pun bisa segera terlaksana, sehingga ancaman loss learning dapat dihindari.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Vaksinasi pada anak membawa angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia

Trending Now

Iklan

iklan