Mengenal virus corona gelombang kedua varian delta (E484K) yang masuk ke indonesia

Sabtu, 17 Juli 2021 | 12:27 WIB Last Updated 2021-07-17T05:27:00Z

 


Karya Fajar Ramadhan Afifi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka


Negara Indonesia telah mengalami angka kenaikan virus corona dari hari ke hari hingga ke tingkat kritis, seperti yang saat ini terjadi, yang sedang diberitakan bahwa virus corona varian baru yang berasal dari india yaitu varian delta telah masuk ke Indonesia sejak bulan Februari lalu, virus varian baru ini lebih berbahaya dari pada virus aslinya (sebelum bermutasi), karena virus ini dapat meyebar melawati udara 2 kali lebih cepat dibandingkan virus corona biasa.


Varian Delta memiliki banyak mutasi yang membuatnya 40 hingga 60 persen lebih mudah menular daripada Alpha, varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, yang diperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen lebih mudah menular daripada virus corona asli. Di Australia, kamera keamanan bahkan mendokumentasikan transmisi yang terjadi antara dua orang yang berpapasan di sebuah pusat perbelanjaan.


“Ini adalah versi virus yang paling menular yang pernah kami lihat hingga saat ini, pasti  ini adalah jenis penyebar super cepat jika pernah ada,” kata Eric Topol, seorang profesor kedokteran molekuler dan wakil presiden eksekutif di Scripps Research Institution America.


Kabar baiknya: Beberapa vaksin yang digunakan tampaknya masih bekerja dengan baik melawan virus varian Delta ini.


Sebuah studi Public Health England yang diterbitkan pada bulan Mei menemukan bahwa varian tersebut hanya sedikit mengurangi efektivitas dua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Vaksin Moderna diharapkan bekerja dengan baik. Sebuah pracetak dari Public Health England menemukan bahwa dua dosis vaksin juga memberikan perlindungan luar biasa terhadap rawat inap dari varian Delta.


Tetapi: Varian Delta tampaknya menimbulkan risiko yang lebih besar bagi orang-orang yang hanya menerima satu dosis. Menurut Public Health England, satu dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer mengurangi risiko seseorang terkena gejala Covid-19 sebesar 33 persen, dibandingkan dengan 50 persen untuk varian Alpha.


Dosis tunggal AstraZeneca menunjukkan penurunan perlindungan terhadap rawat inap. (Tidak ada perbedaan besar dengan Pfizer.)


Bukti awal juga menunjukkan bahwa dua vaksin China, Sinovac dan Sinopharm, mungkin kurang efektif melawan Delta. Vaksin-vaksin tersebut digunakan di lebih dari 90 negara, termasuk Seychelles, Chili, Bahrain, Mongolia dan Indonesia, yang semuanya telah melampaui tingkat vaksinasi AS. Keempatnya masuk dalam 10 besar negara dengan wabah Covid terparah baru-baru ini pekan lalu. “Jika vaksinnya cukup bagus, kita seharusnya tidak melihat pola ini,” kata Jin Dongyan, ahli virus di Universitas Hong Kong.


lalu bagaimana cara menghadapi virus corona varian delta (E484K) diindonesia ini. Tentu saja kita harus lebih menjaga kesehatan tubuh dan menuruti protocol kesehatan yang telah disahkan oleh kementrian kesehatan republic Indonesia. Selalu memakai masker dimanapun, terlebih untuk saat ini diharuskan memakai masker yang lebih tebal, dan tidak luput juga menghindari keramaian karena virus dengan mudah menular lewat keramain sekitar, dan juga jangan lupa membawa handsanitizer kemanapun serta mencuci tangan dengan benar. Usahakan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, mari saling menjaga kesehatan bersama untuk mengurangi banyak korban jiwa akibat virus varian baru ini.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mengenal virus corona gelombang kedua varian delta (E484K) yang masuk ke indonesia

Trending Now

Iklan

iklan