Dampak Pandemi Dalam Sektor Pendidikan Di Indonesia

Kamis, 29 Juli 2021 | 07:50 WIB Last Updated 2021-07-29T00:50:00Z

 

Karya Riska Damayanti

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia ini menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat, yang mengguncangkan seluruh sektor kehidupan. Pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah penerapan kebijakan social distancing, dimana warga harus menjalankan seluruh aktivitas di rumah, seperti bekerja, belajar, termasuk dalam melaksanakan ibadah. Penerapan kebijakan social distancing ini jelas sangat berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan, selain berdampak pada sektor perekonomian, sektor pendidikan juga turut terkena dampak yang cukup fatal. 


Kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan dalam jarak jauh. Akan tetapi, dari kebijakan ini juga banyak pihak yang belum siap untuk melaksankan pembelajaran melalui jarak jauh atau yang dikenal dengan sebutan daring. yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka (luring), tetapi pada masa Pandemi ini sistem pembelajaran tersebut tidak lagi berlaku, guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai cara agar Pendidikan bisa terus berjalan di era Pandemi ini, karena pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah bangsa demi kemajuan suatu negara. Pemerintah akhirnya membuat kebijakan baru dengan cara menerapkan sistem pembelajaran dari rumah masing-masing yaitu daring (Pembelajaran dalam jaringan) melalui berbagai platfrom mulai dari aplikasi zoom, google meet, e- learning, e- student dan media pembelajaran lainnya. 


Metode tersebut memanfaatkan jaringan online yang sudah pasti terhubung dengan internet dengan tetap berada di rumah masing- masing dan mengerjakan seluruh kegiatan pembelajaran melalui online. Pada awal mula di berlakukannya pembelajaran daring di Indonesia, para siswa dan mahasiswa mengalami beberapa kesulitan mulai dari gaptek (gagap teknologi), kendala internet, kendala jaringan di beberapa daerah terpencil, susah sinyal, pembengkakan biaya kuota, kurang paham dengan beberapa mata pelajaran yang bersifat praktek dan menghitung. Oleh sebab itu, kita patut mengapresiasi kerja keras para guru dan dosen, karena dengan adanya perubahan metode pembelajaran dari luring menjadi daring tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi perubahan tersebut terjadi secara tiba-tiba dan belum ada persiapan sebelumnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat sudah terbiasa dan harus menerima serta mendukung adanya kebijakan yang telah di buat oleh pemerintah dalam dunia pendidikan. 


Sebab pada masa pandemi ini, sistem pembelajaran daring merupakan langkah yang paling tepat untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Menurut saya, dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang dianjurkan pemerintah masih banyak kendala seperti kendala pada jaringan, susahnya untuk memahami materi yang diterima atau ditangkap oleh siswa maupun pelajar, dan banyak keluhan seperti diberikannya tugas yang banyak. Namun, di samping itu terdapat sisi positif dalam sistem pembelajaran daring, salah satunya yaitu orang yang tadinya tidak mengerti menggunakan teknologi seperti handphone atau laptop, jadi mengerti semenjak diberlakukannya pembelajaran daring serta work from home, karena masyarakat di Indonesia diharuskan untuk menggunakan teknologi. 


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dampak Pandemi Dalam Sektor Pendidikan Di Indonesia

Trending Now

Iklan

iklan