Peer Pressure

Selasa, 20 April 2021 | 08:39 WIB Last Updated 2021-04-21T11:40:37Z

(Fatimah Suhaila Arsalia / Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka)

Kabarpendidikan.id Dengan pertumbuhan anak ke masa remaja dan meningkatnya tingkat akademik, remaja seringkali menghadapi tekanan dari teman sebaya. Sering sekali remaja bisa melakukan apa pun agar tetap diterima teman-temannya, agar tidak bully, tidak dipandang rendah ataupun ditolak. Padahal perilaku tersebut tidak seperti karakternya, tidak sesuai dengan nilai- nilai ataupun nasihat orang tua.

 

Peer pressure adalah perasaan  di mana seseorang harus melakukan hal hal yang sama seperti orang lain pada usia dan kelompok sosial tertentu agar disukai atau dihargai. Peer pressure bisa memberi pengaruh yang kuat dalam suatu kelompok, di mana anggotanya akan berperilaku seperti yang lain.

 

peer pressure Disebabkan oleh “perilaku yang sesuai dengan usia”. Remaja mempunyai keinginan yang kuat untuk fit in ( menyesuaikan diri ) dengan teman sebaya dan bisa diterima oleh mereka. Beberapa anak “menyerah” berada dalam peer pressure karena ingin disenangi, ingin dihargai kelompok itu  atau khawatir anak - anak lain akan mengganggunya bila tidak mempunyai kelompok.

 

Pada saat seseorang anak atau sekelompok anak mempengaruhi seorang anak lain untuk berbuat sesuatu, itu bisa disebut peer pressure. Remaja SMP maupun SMA merokok, minum alkohol, membolos, berbohong pada orang tua, pacaran, dilakukan karena teman-teman lain melakukannya. Pemikiran bahwa setiap anak melakukan hal itu menyebabkan mereka juga ingin melakukan tanpa  pemahaman yang lebih baik.

Tetapi peer pressure juga bisa memberikan pengaruh positif. Sekelompok remaja bisa menunjukkan perilaku baik. Seorang remaja bisa mengagumi temannya yang cerdas dan mengajari cara yang  mudah dalam menghafal tata surya.  Atau anak-anak  tertarik dengan buku yang sedang dibaca teman yang lain sehingga sekarang semua membaca buku favorit  itu.

 

Bila peer pressure  negatif, remaja harus bisa mengatakan” tidak”. Beberapa remaja tidak mampu menyampaikan karena takut kehilangan persahabatan dengan salah satu leader (pemimpin) di kelompok tersebut atau takut kehilangan status.

Remaja harus  memiliki  perasaan dan keyakinan apa yang benar  dan salah. Jika sekelompok anak menolak seorang anak karena tidak mau berperilaku seperti mereka, maka anak tersebut harus cukup kuat untuk meninggalkan kelompok itu dan memilih teman sebaya lain yang berperilaku positif. Anak-anak perlu bicara dengan orang dewasa yang dapat dipercaya bila menghadapi tekanan dari teman sebaya. Berbicara dengan orang tua, guru di sekolah dapat membantu anak merasa lebih baik. Orang tua pun  perlu tahu teman- teman anaknya, membantu anak-anak mendapat teman yang memberi pengaruh baik, memberi pengertian tentang seperti apa teman yang baik.

               

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peer Pressure

Trending Now

Iklan

iklan