Mutu pendidikan Aceh terendah secara Nasional

Minggu, 27 September 2020 | 09:02 WIB Last Updated 2020-09-27T02:02:35Z



Kabarpendidikan.id-MUTU pendidikan remaja di Provinsi Aceh menempati posisi terendah di tingkat nasional. Hal itu terungkap dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang merilis hasil evaluasi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2020. 

Dalam laporan tersebut dijabarkan penilaian rata-rata Tes Potensi Skolastik (TPS) siswa sekolah dari seluruh provinsi di Indonesia yang mengikuti UTBK SBMPTN. 

TPS merupakan salah satu jenis tes yang mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. 

Kemampuan itu meliputi empat penilaian yaitu penalaran umum, pemahaman bacaan serta menulis. Lalu pengetahuan serta pemahaman umum, dan terakhir adalah pengetahuan kuantitatif. 

"Berdasarkan keseluruhan penilaian tersebut, mutu pendidikan di Provinsi Aceh tercatat sebagai salah satu provinsi dengan skor TPS terendah secara nasional" kata Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Samsul Rizal yang juga Wakil Ketua I LMPT 2020 kepada Media,Kamis (24/9). 

Dikatakan Samsul, posisi Aceh sejajar dengan beberapa provinsi di bagian timur Indonesia misalnya Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, dan sebagian provinsi lain di Sulawesi. 

Bahkan, di segi Kemampuan Penalaran Umum serta Pengetahuan dan Kemampuan Umum, Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi bejulukan bumi Serambi Mekkah itu. 

Kondisi sangat memperihatinkan juga terlihat di penilaian Kemampuan Kuantitatif, Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis. Aceh harus mengakui keunggulan Papua Barat. 

"Secara keseluruhan, Aceh menduduki posisi terendah nasional dari semua penilaian Tes Potensi Skolastik atau TPS," ujar Samsul prihatin. 

Sebagai Rektor Universitas Syiahkuala dan Putra Aceh Timur Berdarah Pidie, Samsul berharap ketertinggalan mutu pendidikan itu mendapatkan perhatian serius semua pihak. 

Hal yang perlu dilakukan misalnya, peningkatan fasilitas sekolah dan laboratorium, skill tenaga pengajar, serta akses kemudahan belajar secara merata di seluruh kabupaten kota harus menjadi prioritas. 

"Aceh memiliki banyak perguruan tinggi. Sungguh sayang kalau putra dan putri setempat kalah bersaing saat tes masuk. Nanti mereka menjadi penonton yang diselimuti kebodohan dan tidak percaya diri," ungkapnya. 

Pada bagian lain, pemerhati masalah Pendidikan di Aceh Junaidi Ahmad memgatakan Pemerintah Aceh tidak boleh lempar handuk terkait mutu pendidikan di Serambi Mekkah. Itu sesuai janji pasangan Gubernur Irwandi Yusuf-Wakil Gebernur Nova Iriansyah, yang memasukkan Program Aceh Caroeng (Aceh Pandai atau Aceh Cerdas) dalam program kerja mereka. (HM)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mutu pendidikan Aceh terendah secara Nasional

Trending Now

Iklan

iklan